Al-Quran dan Hadis
Rasa Malu di Hari Kiamat
Hari kiamat adalah hari ditampakkannya semua hakikat. Semua hal yang dulu tidak tampak, akan ditampakkan pada hari itu, sehingga manusia dapat mengetahui bahwasannya Allah Swt senantiasa, di mana pun, bersamanya.
Allah Swt senantiasa mengetahui semua ucapan dan perbuatan. Di sisi lain, seseorang dapat menyaksikan bentuk dirinya sendiri, bentuk lahiriahnya, berikut segala perilakunya, serta bentuk batiniahnya. Begitu pula amal perbuatannya akan ditampakkan di hadapannya.
Allah Swt berfirman: (Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Ia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dirinya dengan (hari) itu. Dan Allah memperingatkan kamu akan Diri-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran: 30)
Pada hari ketika ditampakkan baginya seluruh amal perbuatannya, manusia akan merasa malu dan berharap segera dimasukkan ke naraka Jahanam, sehingga dapat selamat dari rasa malu yang sangat menyiksa dirinya ketika dihisab. Ia sudah sangat malu dan masih akan masuk ke neraka Jahanam.
Sayyid Abdul Husain Dasteghib, Catatan dari Alam Gaib