Nasional
Kominfo Ungkap Dua Strategi Lawan Hoaks
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengungkapkan dua strategi yang dapat dilakukan masyarakat untuk melawan maraknya kabar hoaks.
“Dua hal komunikasi (dalam mengatasi hoaks), yaitu kontranarasi dan mendorong narasi yang positif,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo, Usman Kansong, dalam webinar, Rabu (1/9), seperti dilansir dari Antara.
Hoaks menjadi salah satu tantangan terbesar, selain pandemi vidrus corona yang dihadapi pemerintah saat ini, terutama hoaks yang menyebar di ruang digital.
Data yang berhasil dijaring Kominfo per 29 Agustus menunjukkan terdapat 1.875 isu hoaks yang berkaitan dengan COVID-19. Isu tersebut menyebar massif di media sosial menjadi 4.599.
Sementara hoaks tentang vaksin COVID-19, terdapat 305 isu dan sebarannya sebanyak 2.042.
“(Hoaks) ini mengganggu komunikasi publik dalam mengajak masyarakat dalam mengatasi pandemi,” kata Usman.
Usman mengatakan, Kominfo melakukan pendekatan dari hulu ke hilir untuk memerangi berita bohong, mulai dari literasi digital di hulu dan kontra narasi serta manajemen konten di hilir.
Kominfo juga telah meminta platform media sosial untuk menurunkan (take down) konten negatif, termasuk yang berhubungan dengan virus corona.
Tak hanya itu, Kominfo juga membuat kontranarasi atau penjelasan yang benar untuk isu yang dibahas dalam sejumlah hoaks tersebut.
Bila ditemukan unsur pidana, Kominfo juga tak segan-segan melaporkan pembuah hoaks ke kepolisian. Dari total hoaks soal Covid-19, menurut data Kominfo per 29 Agustus, sebanyak 767 isu hoaks dilaporkan ke kepolisian.
Kominfo memiliki tim untuk menyisir hoaks yang beredar di dunia maya dan memberikan label hoaks kepada sebuah konten setelah melakukan verifikasi.
Penjelasan atau kontranarasi hoaks tersebut disiarkan di situs resmi kementerian. Dari total 4.599 hoaks tentang Covid-19, sebanyak 4.465 sudah diturunkan.