Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Iran Serukan DK PBB Akhiri Agresi Zionis ke Suriah

Utusan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta Dewan Keamanan untuk menekan rezim zionis menghentikan pelanggarannya terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah di tengah agresi konstan rezim itu ke wilayah Suriah.

“Dewan harus memaksa rezim zionis untuk segera mengakhiri agresinya terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah,” kata Deputi Perwakilan Tetap Iran untuk PBB, Zahra Ershadi dalam sebuah pernyataannya pada Selasa (24/8) sebelum sesi Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir Parstoday.

“Praktik petualangan seperti itu merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, mengancam perdamaian dan keamanan regional dan internasional,” tambahnya.

Komentar Zahra muncul kurang dari seminggu setelah rezim kolonial zionis, dalam agresi terbarunya ke wilayah Suriah, menembakkan dua lusin rudal ke ibu kota Damaskus dan kota barat Homs dengan memasuki wilayah udara Lebanon secara ilegal.

Tidak ada laporan resmi mengenai korban akibat serangan tersebut, sebab unit pertahanan udara Suriah berhasil menjatuhkan 22 dari 24 rudal yang diluncurkan oleh enam pesawat tempur zionis.

Kementerian Luar Negeri Suriah kemudian memperbarui seruannya kepada PBB dan Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawab berdasarkan Piagam PBB dan bertindak tegas untuk mencegah terulangnya serangan rezim Tel Aviv ke wilayah Suriah.

Serangan mulai dilakukan secara signifikan dalam skala dan frekuensi yang terus bertambah setelah 2011, ketika Suriah berada dalam cengkeraman militansi dan terorisme sokongan Barat yang terus merajalela.

Rezim Tel Aviv mengklaim bahwa serangannya itu menargetkan dugaan pasokan yang dikirim untuk gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon. Namun, dalam banyak kesempatan, serangan itu menargetkan bala bantuan milik militer Suriah dan sekutunya.

Utusan Iran juga mengecam intervensi asing dalam urusan internal Suriah dan menyerukan penarikan segera pasukan asing dan tentara bayaran “yang tak diundang” dari Suriah.

“Kami menegaskan kembali posisi prinsip kami bahwa krisis Suriah harus diselesaikan secara damai dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional, khususnya menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara dan non-intervensi dalam urusan internal atau eksternal mereka serta penyelesaian damai atas sengketa internasional,” kata Zahra.

“Untuk menciptakan alasan yang kondusif guna mengakhiri konflik di Suriah, semua pasukan asing yang tidak diundang harus meninggalkan negara itu tanpa prasyarat dan penundaan, dan kelompok teroris harus dilawan,” tandasnya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *