Nasional
Begini Alasan Kemenkes Soal Vaksinasi Belum Maksimal
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengaku masih ada sejumlah kendala yang membuat vaksinasi Covid-19 di Indonesia belum berjalan maksimal.
Hambatan yang ditemui Kemenkes dalam proses vaksinasi, salah satunya adalah adanya perubahan sejak 1 Juli, terkait warga di atas usia 12 tahun juga akan mendapat vaksinasi. Karena tak semua orang dapat divaksin dalam waktu yang bersamaan, Nadia mengatakan prosesnya menjadi tersendat, seperti dilaporkan Tempo.co, Senin (2/8).
Selain itu, ia juga mengungkap adanya keterbatasan jumlah produksi Vaksin Sinovac yang dibuat oleh Bio Farma, yang dalam 1 mg kurang dari 3 juta. Hal ini ikut menjadi kendala.
Pemerintah sendiri, Nadia bilang per Agustus ini telah menargetkan 2 juta dosis vaksin per harinya. Untuk mencapai target itu, ia mengatakan Indonesia akan terus mendatangkan vaksin-vaksin dari berbagai sumber.
“Jumlah vaksin yang akan kita terima di Agustus 45 juta dosis dan terus meningkat hingga Oktober sampai Desember 70-80 juta dosis,” kata Nadia.
Dalam proses vaksinasinya, pemerintah juga akan melibatkan berbagai pihak mulai dari TNI/Polri, swasta, ormas, tokoh keagamaan, hingga akademisi. Dengan adanya hal ini, Kemenkes berharap sentra vaksinasi Covid-19 termasuk pos vaksin Covid-19 keliling akan semakin banyak.
“Saat ini jumlah vaksinatornya sendiri sudah mencapai 155 ribu,” kata Nadia.
Meski begitu, ia menjamin stok vaksin Covid-19 yang dimiliki pemerintah Indonesia sudah mencukupi.
“Jumlah vaksin yang tersedia dan dibutuhkan sebanyak 426 juta dosis, dikirimkan dari produsen secara bertahap sampai dengan Desember 2021,” kata Nadia.