Nasional
Ini Yang Perlu Diketahui Seputar Vaksinasi Anak
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis izin darurat untuk vaksin Sinovac sebagai jenis vaksin Covid-19 yang diperuntukkan bagi anak dan remaja, dengan kelompok usia 12 – 17.
Dokter spesialis anak RS Pondok Indah, Ellen Wijaya bilang ada beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua sebelum dan sesudah vaksinasi kepada buah hatinya, pada Selasa (27/7)
Sebelum vaksinasi
1. Pastikan anak cukup tidur
Orang tua sebaiknya memastikan anak cukup tidur pada malam sebelum vaksinasi keesokan harinya. Tidur yang cukup membuat kondisi tubuh fit dan siap diberikan vaksin, sehingga vaksin bisa bekerja optimal.
2. Edukasi anak
Ellen menyarankan agar orang tua mengedukasi anak seputar vaksinasi Covid-19. Juga memberikan pengetahuan mengenai manfaat vaksin. Vaksin memang membantu tubuh melawan Covid-19, namun protokol kesehatan tetap tidak boleh kendor.
“Beri tahu anak kalau disuntik di bagian lengan agar tidak kaget,” kata Ellen dalam webinar bersama RS Pondok Indah, Rabu (14/7).
3. Cek kondisi anak
Di hari vaksinasi, pastikan anak dalam kondisi sehat. Jika ada demam 37,5 derajat Celcius ke atas, sebaiknya vaksinasi ditunda. Kemudian biasanya di fasilitas pemberian vaksin, selalu ada pengecekan atau skrining kondisi anak.
4. Vaksin tidak diberikan pada anak dengan kondisi khusus
Meski sudah masuk kelompok usia vaksinasi Covid-19, anak dengan kondisi tertentu tidak diperkenankan menerima vaksin. Ellen berkata anak dengan kanker dan sedang menjalani pengobatan, imunodefisiensi (kondisi imun tubuh tidak bisa melawan penyakit), sedang menjalani kemoterapi tidak bisa menerima vaksin.
“Anak datang, dilihat kondisinya, enggak ada komorbid, bisa diberikan vaksin Covid-19,” imbuhnya.
Sesudah vaksinasi
Jika sehat, setelah vaksinasi pun anak bisa beraktivitas seperti biasa. Dalam uji klinis vaksin terhadap anak, efek samping vaksinasi paling umum ringan hingga sedang saja. Efek samping ringan hanya berupa nyeri di area suntikan.
Kemudian jika terjadi demam, kata Ellen, orang tua tidak perlu kuaatir. Justru ini merupakan mekanisme tubuh anak yang sehat.
“Tubuh membentuk respons antibodi, salah satunya demam tadi. Ini bukan hal yang berbahaya,” tandasnya.