Internasional
Kelompok HAM Sebut Rezim Saudi Bunuh 10 Ribu Warga Sipil Yaman
Kelompok hak asasi manusia, The Humanity Eye Center for Rights and Development mengungkapkan dalam statistik terbaru mereka, bahwa sekitar 43.891 warga Yaman tewas dan terluka selama agresi biadab yang dilancarkan koalisi pimpinan rezim monarki Arab Saudi ke Yaman sejak 2015.
Menurut statistik pusat, jumlah yang meninggal sekitar 17.176 jiwa, sementara jumlah yang terluka mencapai lebih dari 26.715 orang, seperti dilansir ABNA24, Senin (12/7).
Statistik tersebut menjelaskan bahwa jumlah anak-anak yang meninggal mencapai 3.842 jiwa dan lebih dari 4.225 anak terluka. Sementara jumlah perempuan yang meninggal mencapai lebih dari 2.400 jiwa dan lebih dari 2.832 lainnya terluka, sedangkan jumlah warga sipil laki-laki yang meninggal mencapai 10.934 jiwa dan lebih dari 19.658 lainnya terluka.
Bukan hanya korban jiwa, di bidang infrastruktur, dalam 2.300 hari serangan rezim Saudi selama ini telah menghancurkan 15 bandara, 16 pelabuhan, 308 pembangkit listrik dan generator, 553 stasiun dan jaringan telekomunikasi, 2.397 tangki air dan jaringannya, 1983 fasilitas pemerintah, serta 5.224 jalan dan jembatan.
Adapun terkait fasilitas ekonomi, pasukan koalisi pimpinan rezim Saudi, selama enam tahun agresi brutalnya ke Yaman telah menghancurkan 396 pabrik, 352 tanker bahan bakar, 11.479 fasilitas komersial, dan 423 peternakan ayam dan ternak, selain pula menghancurkan lebih dari 7.945 alat transportasi, 472 kapal penangkap ikan, 931 toko makanan, 397 SPBU, 685 pasar, dan 858 truk makanan.
Selama periode yang sama, rezim arogan monarki Saudi juga telah menghancurkan 575.353 rumah, 179 fasilitas universitas, 1.446 masjid, dan 369 fasilitas wisata, 391 rumah sakit dan pusat kesehatan, 1.110 sekolah dan pusat pendidikan, 135 fasilitas olahraga, 248 situs arkeologi, 49 fasilitas media, dan 7.733 fasilitas pertanian.
Catatan ini masih belum menyebutkan jumlah penduduk Yaman yang harus mengungsi dan kelaparan, yang oleh PBB bahkan disebut sebagai ancaman bencana kelaparan terburuk abad ini.