Nasional
Lawan Kejahatan Siber, Kominfo Gandeng BSSN
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk membentuk Kominfo-Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Tim ini bertugas untuk mengantisipasi insiden keamanan siber di lingkungan Kominfo.
“Kementerian Kominfo perlu menyiapkan strategi dan langkah-langkah komprehensif, dari antisipasi mitigasi hingga penanggulangan dan pemulihan bila terjadi insiden keamanan siber. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, khususnya pemulihan insiden keamanan siber, perlu dibentuk Computer Security Incident Response Team,” ujar Sekretaris Jenderal Kominfo Mira Tayyiba, seperti yang dikutip dari Medcom.id, Sabtu (3/7).
Tim ini nantinya mengusung tiga tujuan utama yaitu mewujudkan ketahanan siber handal dan profesional, melakukan koordinasi dan kolaborasi layanan keamanan siber, serta membangun kapasitas sumber daya keamanan siber.
Selain itu, KCSIRT juga disebut akan berperan sebagai wadah koordinasi antar unit atau pemangku kepentingan di lingkungan Kominfo terkait keamanan informasi.
Mira menjelaskan bahwa anggota KCSIRT tidak hanya dari Pusat Data dan Sarana Informatika (PDSI), tapi juga akan melibatkan perwakilan unit kerja eselon I di Kementerian Kominfo.
KCSIRT juga membuka sejumlah kanal yang ditujukan untuk menerima semua respon terkait masalah keamanan siber di lingkungan Kementerian Kominfo, baik melalui form aduan di website, call center maupun via pesan WhatsApp.
Mira melanjutkan, tim ini nantinya akan memberikan peringatan terkait adanya insiden siber kepada pemilik sistem elektronik, serta menyediakan informasi statistik terkait layanan.
Sementara itu, Kepala BSSN Hinsa Siburian menyatakan, dalam menjaga ruang digital yang sehat dan mencegah kejahatan siber, Kementerian Kominfo dan BSSN harus saling meningkatkan koordinasi.
Terutama harus saling bekerja sama dalam menghadapi ancaman di ruang siber seperti hacking, social engineering dan human error, termasuk sistem serang dalam ruang siber yang dikenal memiliki dua sifat, yakni secara teknis dan sosial.
Sebagai informasi, sifat teknis sistem serang dalam ruang siber antara lain DDoS, phising, dan malware. Sedangkan untuk serangan bersifat sosial termasuk hoaks dan disinformasi, yang Hinsa bilang menjadi ranah tugas Kominfo.