Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Parade Bendera Zionis, Hina Arab, Nabi Muhammad, dan Islam

Penduduk ilegal zionis berparade melalui jalan-jalan di Kota Tua Yerusalem pada Selasa (15/6), dengan meneriakkan slogan-slogan rasis. Antara lain, “Mampus Arab” dan ancaman “Nakba Kedua akan Segera Terjadi”. Bahkan mereka juga menghina nabi Muhammad saw.

Media zionis, Time of Israel mengklaim parade itu diikuti lima ribu perserta dan dijaga dua ribu petugas keamanan. Namun, tanyangan video yang disebar di media sosial menunjukkan jumlah yang bertolak belakang.

Tak hanya menghina etnis Arab, peserta parade ini juga menghina Islam dengan mengatakan, “Agama kalian adalah sampah.” Bahkan mereka juga menyerang warga Palestina yang berada di dekat lokasi parade.

Warga Palestina sempat brrtanya kepada tentara ilegal zionis di lokasi, “Mengapa Anda tidak bereaksi apa-apa ketika mereka menyerang kami?” Sebagai jawabannya, tentara kolonial zionis itu malah mendorong dan mengusirnya.

Warga Palestina yang menentang parade itu juga meneriakkan slogan, “Dengan api dan darah, kami akan membebaskan Palestina.”

Sementara, perlakuan berbanding terbalik menimpa orang-orang yang mengibarkan bendera Palestina. Pada salah satu video yang beredar di media sosial, tampak seorang wanita mengibarkan bendera di dekat parade bendera “Israel”. Melihat itu, dengan cepat polisi zionis merangsek ke kerumunan dan menangkap wanita itu.

Beberapa jam kemudian, wanita itu dibebaskan setelah membayar jaminan sebesar 2000 shekel atau sekitar hampir 9 juta rupiah.

Di video lainnya, sekelompok warga Palestina melancarkan protes atas parade itu. Namun protes mereka malah dibalas dengan tembakan gas air mata oleh tentara zionis.

Parade itu juga mengakibatkan sejumlah bentrokan dengan warga Palestina. Sekitar  33 warga Palestina pun terluka, menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Enam di antara mereka terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit. Sementara seorang warga Palestina lainnya terluka oleh tembakan langsung, dan polisi zionis menghalangi petugas medis untuk mengevakuasinya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *