Akhlak
Kepribadian dan Akhlak Imam Khomeini
Khalayak mengenang Ayatullah Khomeini sebagai pemimpin revolusi paling spektakuler di abad ke20, yang hidup sebagai zahid (asketik) sejati. Orang-orang dekatnya mengenang Ayatullah sebagai sosok yang hidup amat sederhana. Rumahnya di desa kecil (Jamaran) pinggiran Teheran begitu kecil dan sederhana sehingga jutaan orang yang berkunjung ke sana, termasuk ribuan jurnalis, seperti tak dapat mempercayai penglihatan mereka sendiri.
Di antara wasiatnya, Imam Khomeini menyebutkan daftar harta benda yang dimilikinya. Dari daftar itu, terungkap bahwa satu-satunya milik berharga yang dipunyai sang pemimpin revolusi itu adalah rumah kecilnya di Jamaran yang secara khusus disebutkan berdiri di atas tanah milik istrinya.
Hari-harinya penuh diisi upaya membimbing bangsa Iran menuju hal yang diyakininya sebagai cita-cita Islam. Jika sedang tidak menerima tamu, Imam biasanya membaca buku atau berbagai laporan yang masuk. Kadang pula menulis. Selebihnya, seluruh hidup beliau sejak muda diisi dengan beribadah kepada Allah Swt, dengan salat dan mengaji al-Quran.
Ketegasan dalam mendidik keluarga tak pernah mengurangi kelemah-lembutannya pada mereka. Ketegasan yang dikombinasi kelemah-lembutan memang selalu merupakan kesan yang ditangkap oleh siapa saja yang pernah bertemu beliau.
Yamani, Wasiat Sufi Imam Khomeini