Sejarah
Keadaan Rakyat Mekah Pra Islam
Rakyat Mekah hidup dalam kebodohan dan kegelapan. Yang kuat menyiksa yang lemah dan melanggar hak-hak mereka. Tak seorang pun mendukung yang lemah. Para peminpin Quraisy adalah pedagang yang setiap tahun mengadakan dua kali perjalanan dagang.
Rakyat Mekah terdiri dari dua kelas, orang-orang kaya dan orang-orang miskin. Kaum kaya selalu menyiksa warga yang miskin. Beberapa orang miskin pun jadi budak. Mereka tak punya apa-apa, bahkan kemerdekaannya.
Rasulullah saw hidup di masa itu. Beliau sering pergi ke Bukit Hira. Di sana, beliau memikirkan kaumnya. Beliau merasa sedih karena mereka menyembah berhala. Rasulullah saw telah berumur 40 tahun. Suatu hari, Malaikat Jibril turun dari langit, membawa wahyu kepada Rasulullah saw tentang Islam.
Lalu Rasulullah saw turun dari gunung untuk membawa misi Islam. Beliau bermaksud menyebarluaskannya di tengah umat manusia agar dapat hidup dengan damai.
Kaum miskin dan teraniaya mendengar misi Islam itu. Mereka mempercayainya sehingga, hatinya dipenuhi kecintaan pada Islam. Para pedagang dan orang-orang kaya Quraisy mendengar tentang Islam. Namun, dengan penuh kedengkian, mereka menentang Rasulullah saw. Pada saat yang sama, mereka bersekongkol untuk melawan Islam dan kaum Muslim. Mereka memilih Abu Jahal, seorang musyrik yang paling mendengki dan kerap menganiaya Rasulullah saw, sebagai pimpinan mereka.
Kamal Sayyid, Kisah 14 Sahabat Nabi dan Keluarganya