Kisah
Malik Asytar dan Orang Bodoh
Dalam peperangan, Malik Asytar (panglima perang pasukan Imam Ali as) bertempur dengan gagah berani layaknya singa. Musuh-musuh dibuat takut oleh keberaniannya. Namun di kesehariannya, ia lelaki miskin yang suka berpakaian sederhana dan rendah hati. Karena itu, kebanyakan orang tidak mengenalnya.
Suatu hari, saat Malik Asytar sedang berjalan di keramaian, seorang bodoh yang sedang makan beberapa butir kurma, melemparkan biji-bijinya ke arah Malik. Namun Malik Asytar tidak mengindahkannya dan melewati si bodoh itu begitu saja. Si bodoh itu lagi-lagi melemparkan biji kurma ke arah Malik dan mengenai punggungnya. Orang bodoh itu spontan tertawa.
Seorang laki-laki melihat kelakuan orang bodoh itu. Ia lalu berkata kepadanya, ”Apa yang kau lakukan? Taukah kau siapa laki-laki itu?”
Orang bodoh itu menjawab, “Tidak, siapa ia?”
Orang itu berkata, “Ia, Malik Asytar.”
Malik sendiri tidak memperdulikan orang bodoh itu dan tetap melangkahkan kakinya. Ia ingat betul, bagaimana kaum musyrik memperlakukan Rasulullah saw dengan buruk di Mekah. Mereka melempari Rasulullah saw dengan jeroan dan kotoran, namun Rasulullah saw tidak menanggapinya. Malik pun masuk ke dalam masjid, dan mulai bermunajat kepada Allah Swt.
Laki-laki bodoh tadi segera berlari masuk ke dalam masjid, lalu memeluk Malik seraya meminta maaf dan berkata, “Aku meminta maaf atas kelakuan burukku tadi! Terimalah permintaan maafku ini.”
Malik pun menjawab dengan tersenyum, “Saudaraku, jangan kuatir, demi Allah, aku masuk ke masjid ini untuk memohon kepada Allah agar Dia memaafkanmu.”
Kamal Sayyid, Kisah 14 Sahabat Nabi dan Keluarganya