Kisah
Imam Ja’far Shadiq di Mata Abu Hanifah
Diriwayatkan dari Abu Hanifah yang menuturkan, “Aku tidak melihat ada seseorang yang lebih fakih atau lebih pandai dari Ja‘far bin Muhammad. Suatu ketika, khalifah Manshur berkata kepadaku, ‘Wahai Abu Hanifah, banyak orang sudah mencintai Ja‘far bin Muhammad. Karena itu, siapkanlah beberapa masalah dan pertanyaan yang susah dan pelik!’ Lalu ksiapkanlah 40 pertanyaan yang pelik dan susah.
Sewaktu aku pergi menemui Abu Ja‘far dan Imam Ja‘far ada di sampingnya, pancaran wibawa dan kharisma Imam Ja‘far Shadiq merasuk ke dalam diriku, yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Sesudah mengucapkan salam, aku duduk di samping mereka.
Lalu Abu Ja‘far menoleh ke arah Imam Ja‘far Shadiq seraya berkata, ‘Wahai Imam Ja’far Shadiq, tahukah engkau siapa ini?’ ‘Ya, ia adalah Abu Hanifah,’ jawab Imam as. Lalu aku pun mengajukan semua pertanyaan tanpa kecuali. Imam Ja‘far Shadiq menjawabnya dengan tuntas dan rinci.”
Abu Hanifah berkata, “Bukankah sudah kukatakan bahwa sesungguhnya Imam Ja‘far Shadiq adalah sosok paling fakih atau paling mengetahui seluruh perselisihan dan perbedaan pendapat di antara umat manusia?”
Bahkan Abu Hanifah berkata, “Belum pernah aku melihat ada orang lebih fakih atau lebih pandai darinya. Kewibawaannya merasuk ke dalam diriku sedemikian rupa, yang belum pernah kualami sebelumnya, di hadapan khalifah Manshur sekalipun.”
Hikmatur Rahmat, Mutiara-Mutiara yang Terpendam: Jejak Para Imam Ahlulbait dalam Kitab Ahlusunnah