Al-Quran dan Hadis
Surah Diawali Kalimat Tasbih
Ada enam surah al-Quran yang dimulai dengan kalimat Sabbaha atau Yusabbihu. Seluruh surah tersebut dinamai muhsabbat sittab (musabbahat enam). Nama-nama surah tersebut adalah:
- al-Jumu’ah.
- at-Taghabun.
- ash-Shaff.
- al-Hadid.
- al-Hasyr.
- al-A’la.
Allamah Mulla Muhammad Taqi Majlisi memasukkan surah al-Isra ke dalam jenis surah-surah tersebut sehingga menjadi tujuh surah musabbahah. (Raudhatul Muyyaqin, Juz. 13, hal. 142)
Kata-kata tasbih itu biasanya diawali dalam bentuk kata kerja lampau (fi’il madhi) atau kata kerja yang menunjukkan masa sekarang atau yang akan datang (fi’il mudhari) atau kata benda yang dibentuk dari kata kerja (mashdar).
Surah-surah musabbahah yang enam itu selalu dibaca setiap malam oleh Rasulullah saw. (Biharul Anwar, Juz.89, Hal.312)
Seorang salih sudah sepatutnya membaca ketuju surah ini setiap malam agar tasbih dan tanzih Allah Swt bertajalli dalam dirinya dan menjadi manifestasi kesucian Allah Swt. Surah al-Isra diawali kata-kata penyucian Allah Swt.
Allah Swt berfirman: Dan katakanlah, “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya.” (QS. al-Isra: 111)
Ayat ini adalah tasbih untuk Allah Swt sebab Dia disucikan dari memiliki anak dan sekutu dan sebagainya. Tasbih ini terdapat dalam pujian (tahmid) dan pengagungan terhadap-Nya. Takbir juga bukti dari tasbih karena Tuhan itu Maha Agung dari segala sifat baik yang telah diketahui.
Syaikh Jawadi Amuli, Nabi Saw dalam al-Quran