Al-Quran dan Hadis
Amal Baik: Wujud Paling Menyenangkan di Alam Barzakh
Dalil-dalil aqli dan naqli menyatakan bahwa manusia tidak akan musnah dengan kematiannya. Bahkan ruhnya, setelah terpisah dari jasad materinya, akan berubah menjadi sesuatu yang berada di puncak kelembutannya. Kradaan itu disertai dengan semua indra seperti pendengaran, penglihatan, kesenangan, kesedihan, dan sebagainya.
Bahkan semua itu menjadi lebih kuat dan sensitif ketimbang di dunia. Lantaran jasad di alam barzakh mampu melihat apa yang oleh mata materi tak dapat dilihat. Angin, misalnya. Meski merupakan jasad berdimensi, namun saking lembutnya, angin tak dapat dilihat dengan mata materi. Keadaan ruh manusia ini disebut dengan alam barzakh. Ini sebagaimana dikatakan dalam al-Quran.
Allah Swt berfirman: Agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan. (QS. al-Mu’minun: 100)
Adapun hal yang harus diingat adalah bahwa siapapun yang meninggalkan dunia ini dan beroleh kebahagiaan, akan menyaksikan semua amal perbuatan bajik dan akhlaknya di alam barzakh dalam bentuk terbaik dan terindah.
Sebagaimana pula jiwa yang buruk akan menyaksikan amal perbuatannya dan akhlak buruknya dalam bentuk yang hina, sehingga pemiliknya ingin menghindarinya. Orang yang banyak memiliki dosa seperti orang yang hendak dimangsa srigala dan ingin lari, namun tidak menemukan jalan keluar untuk menyelamatkan diri.
Allah Swt berfirman: (Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah ia kerjakan. Ia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara i dengan (hari) itu. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran: 30)
Dengan kasih sayang-Nya, Allah Swt memperingatkan hamba-Nya agar berhati-hati dalam menapaki jalan berbahaya ini, yang dapat menjerumuskannya ke jurang bencana akhirat.
Prof. Dasteghib, Kisah-Kisah Ajaib