Internasional
Rezim Zionis Culik 13 Jurnalis Palestina
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengatakan pada Minggu (30/5) bahwa rezim zionis saat ini menahan 13 jurnalis Palestina di penjara.
Dilansir dari ABNA24, PPS mengatakan bahwa dua jurnalis, Zaina Halawani dan Wahbi Makkia, diculik pada Jumat (28/5) dan pengadilan zionis menolak banding untuk membebaskan mereka. Koresponden Al Jazeera, Alaa Rimawi, di Ramallah, Tepi Barat dan kepala kantor berita online J-Media, telah dipenjara sejak 22 April tanpa tuntutan resmi apa pun terhadapnya.
Pada 21 Mei, seorang hakim zionis memerintahkan perpanjangan 11 hari untuk penahanan administratif jurnalis Palestina lainnya, juru kamera Alghad TV Hazem Nasser, yang diculik di sebuah pos pemeriksaan rezim zionis di pintu masuk kota Tulkarm, Tepi Barat pada 12 Mei saat ia sedang kembali dari Nablus, tempat dirinya merekam pasukan zionis menyerang warga Palestina.
Ahmad Azaizeh, seorang blogger yang bekerja lepas untuk berbagai outlet termasuk Bokra.net, sebuah situs berita lokal, juga diculik di rumahnya pada 12 Mei setelah meliput pasukan rezim zionis menyerang warga Palestina di pendudukan Yerusalem, dan ditempatkan dalam penahanan administratif dengan tuduhan “menghasut kebencian”.
Jurnalis wanita Palestina lainnya yang juga ditahan, Bushra Taweel, ditahan sejak 8 November 2020, diculik saat dalam perjalanan dari Ramallah ke Nablus.
Dengan semua pelanggaran itu, malah rezim Barat dan media arus utama internasional berfokus pada insiden yang tidak jelas di Belarusia, ketika dilaporkan adanya sebuah ancaman bom terhadap pesawat komersial, memaksa pilot untuk mendarat di Minsk.
Setibanya di sana, seorang blogger neonazi Belarusia ditangkap. Akibatnya, Belarusia kini menjadi sasaran serangkaian sanksi dan tindakan hukuman dari Barat.