Nasional
Kemenlu RI: Dukungan Indonesia Terhadap Palestina, Amanat Konstitusi
Dukungan Pemerintah terhadap rakyat Palestina untuk merdeka merupakan amanat konstitusi. Hal itu ditegaskan oleh Direktur Timur Tengah, Direktorat Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Bagus Hendraning Kobarsyih pada Seminar Nasional “Membaca Masa Depan Palestina: Tinjauan Sejarah, Politik, dan Hak Asasi Manusia” yang berlangsung secara virtual di Yogyakarta, Sabtu (23/5).
“Dukungan Palestina memang lebih kepada menjalankan amanat konstitusi dan mendukung dekolonisasi,” kata Bagus, seperti yang dikutip dari Antaranews.
Amanat yang dimaksud adalah mengacu pada pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang berbunyi “penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
“Kita konsisten menolak ‘Deal of Century’ (gagasan Donald Trump) dan kita akan tetap meminta bahwa kemerdekaan Palestina harus menjadi target yang kita kejar,” katanya.
Selain itu, dukungan pemerintah RI terhadap Palestina Bagus bilang juga terkait dengan utang sejarah. Sebab Palestina merupakan negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Republik Indonesia melalui seorang Mufti Palestina, Muhammad Amin Al Husaini.
Setelah pengakuan Palestina itu, negara lain mulai menyatakan pengakuannya terhadap kemerdekaan RI berturut-turut disusul Mesir, Lebanon, Suriah, Yaman, Arab Saudi, serta tiga negara lain di luar Timur Tengah yaitu Turki, Iran, dan Afghanistan.
Bagus juga mengatakan bahwa pidato Bung Karno pada 1962, juga ikut mendasari sikap Indonesia yang setia mendukung rakyat Palestina sampai saat ini.
“Selama kemerdekaan Bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah Bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” kata Bagus mengutip pidato Bung Karno.
Bentuk dukungan Pemerintah Indonesia terhadap Palestina, Bagus bilang meliputi berbagai aspek mulai dari dukungan politik di forum-forum internasional, dukungan secara ekonomi, kesehatan, hingga upaya peningkatan SDM di Palestina.
“Kita juga sedang melakukan pendekatan kepada Azerbaijan sebagai ketua Gerakan Non-Blok agar menjadikan isu Palestina menjadi isu untuk membantu perjuangan Palestina,” tandas Bagus.