Ikuti Kami Di Medsos

Kajian Islam

Mukjizat, Bukti Kenabian

Para nabi mengaku memiliki hubungan dengan Allah Swt dan alam ghaib. Mereka menerima pesan-pesan (wahyu-Nya) yang harus disampaikan kepada umat manusia. Ini adalah pengakuan teramat serius yang tidak akan diterima unat begitu saja tanpa bukti.

Karena itu, pengakuan mereka harus disertai bukti. Bukti terbesar nabi adalah mukjizat. Mukjizat adalah kasus tidak biasa yang tidak bisa dilakukan manusia biasa. Jika mereka tidak bisa membuktikan pengakuannya, lantas dari mana umat dapat meyakini pengakuan mereka benar.

Mukjizat para nabi menurut al-Quran adalah wajib, misalnya tongkat nabi Musa as yang menjadi ular besar dan menelan tali-tali sihir para penyihir. Nabi Musa as mengetukkan tongkatnya ke air sungai hingga membelah, lalu membentanglah jalan untuk diseberangi bani Israil. Sebagai contoh, ayat di bawah ini.

Allah Swt berfirman: Dia (Fir‘aun) menjawab, “Jika benar engkau membawa sesuatu bukti, maka tunjukkanlah, kalau kamu termasuk orang-orang yang benar.” (QS. al-A’raf: 106)

Lalu Musa menjatuhkan tongkatnya. Seketika itu tongkatnya menjadi ular sebenarnya. Dan ia mengelarkan tangannya, maka ketika itu menjadi putih bercahaya (yang terlihat) oleh orang-orang di situ.

Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya mukjizat para nabi, dalam pandangan al-Quran, merupakan perkara niscaya. Siapa pun yang mengenal al-Quran sebagai kitab langit, tentu tidak akan menyangkal hakikat mujizat. Bahkan al-Quran sendiri telah mengenalkan dirinya sebagai mukjizat.

Allah Swt berfirman: Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” (QS. al-Isra: 88)

Ibrahim Amini, Mengapa Nabi Diutus

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *