Mutiara Hikmah
Lezatnya Ketenangan Jiwa dengan Zikrullah
Salah satu jamuan ilahi ialah ketengan jiwa (al-unsu). Sesungguhnya, seorang mukmin akan merasa tenang bila berkomunikasi dengan Rabbul alamin. Ketenangan jiwa dengan zikrullah membuat Musa bin Imran saat berada di puncak bukit Tursina untuk bermunajat, tidak minum seteguk air pun dan tidak makan sekerat roti pun selama 40 hari.
Makanan ruh dan jasadnya adalah ketenangan jiwa kala berdialog dengan Rabbul alamin. Selain itu, di bulan Ramadhan, lezatnya ketenangan jiwa dan kelembutan hati terasa lebih sedikit. Di bulan Ramadhan, selain keberkahannya, manusia lebih mendekat kepada Tuhannya sehingga jiwanya menjadi lebih tenang.
Betapa tidak berartinya orang-orang kaya yang memandang kedudukan, pangkat, mengumpulkan harta, dan mengikuti hawa nafsu sebagai kelezatan.
Imam Ali Zainal Abidin as bermunajat, “Ilahi, apakah orang yang telah mencicipi manisnya cinta-Mu akan menginginkan pengganti selain-Mu? Apakah orang yang telah terhibur di samping-Mu akan mencari selain-Mu?”
Maka, sesiapa tenggelam dalam perkara dunawi tak akan mengecap sedikit pun kelezatan akhirat.
Hasan Musawa, Meraup Maghfirah