Internasional
Hamas Sambut Baik Laporan HRW Terkait Kejahatan Rezim Zionis
Gerakan pejuang Hamas menyambut baik hasil laporan organisasi Human Rights Watch (HRW) internasional yang menegaskan bukti bahwa penjajah rezim Tel Aviv telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan melakukan penganiayaan dan diskriminasi terhadap Palestina.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem mengatakan pada Selasa (27/4) dalam sebuah pernyataan pers bahwa laporan itu dikeluarkan pihak internasional yang netral dan bergantung pada serangkaian fakta. “Ini sekali lagi menegaskan narasi Palestina yang berbicara tentang kejahatan zionis yang terus menerus terhadap kemanusiaan dan Palestina,” katanya, seperti dikutip dari ABNA24.
Qassem mengatakan bahwa laporan HRW menekankan perlunya tindakan internasional yang serius dan praktis untuk meminta pertanggungjawaban otoritas pendudukan zionis dan menghukumnya atas kejahatan ini.
Sementara itu, kepala Dewan Tinggi Islam di Baitul Maqdis (Yerusalem), Syaikh Ekrima Sabri mengatakan bahwa rezim zionis menerapkan kebijakan “membumi-hanguskan dan pembersihan etnis” terhadap warga di kota suci itu dengan menggusur mereka dari rumahnya.
Berbicara khusus tentang rencana baru rezim zionis untuk mengkosongkan lingkungan Sheikh Jarrah bulan depan dari penduduk lokalnya, Syaikh Ekrima menegaskan bahwa penduduk Sheikh Jarrah akan mempertahankan hak mereka atas rumah melalui dokumen yang mendukung posisinya. “Rezim zionis dan pengadilannya tidak memiliki hak untuk mengevakuasi rumah Sheikh Jarrah,” katanya.
“Pendudukan tidak mengikuti hukum yang adil,” tambah pejabat Yerusalem. Ia menyebut rezim zionis memanipulasi hukum untuk meletakkan tangannya di area yang luas di Baitul Maqdis, lalu sepenuhnya mengadili dan mengubah status quo demografinya.
Syaikh Ekrima menyerukan agar masyarakat internasional dan lembaga hak asasi manusia ikut campur tangan guna menghentikan rencana zionis mengevakuasi Syekh Jarrah dari penduduknya dan mengakhiri kebijakan pembersihan etnis di Baitul Maqdis.
Pada Mei lalu, rezim kolonial zionis bermaksud melakukan kampanye pemindahan massal di Sheikh Jarrah sebagai bagian dari kebijakan Yudaisasi sistematis di kota suci tersebut. Akibatnya, 25 keluarga terancam diusir.