Kisah
Kisah Kedermawanan
Alkisah, hidup seorang lelaki dermawan. Namun, ia hidup dalam kemiskinan hingga tidak dapat menunjukkan kedermawanannya. Hartanya yang sedikit tak sebanding dengan kemurahan hatinya. Kemurahan hatinya lebih besar dari harta yang dimiliki. Karena kedermawanan itulah, ia selalu kekurangan uang.
Suatu hari, seorang lelaki miskin menulis surat kepadanya, “Wahai engkau yang berbahagia, bantulah aku dengan mengirimkan uang untuk menebusku yang tengah meringkuk di penjara.”
Lelaki dermawan itu hendak mengabulkan permintaan tersebut. Namun uangnya hanya sedikit. Ia lalu mengutus seseorang untuk menemui penjaga penjara dan membawa pesannya, “Bebaskan orang ini selama beberapa hari, dan aku jaminannya.”
Narapidana itu bebas dan pergi jauh.ppara penjaga penjara lalu menangkap si dermawan dan berkata, “Kembalikan orang itu atau beri kami uang.” Namun lantaran tak punya uang, si dermawan itu akhirnya masuk penjara sampai waktu yang lama. Selama itu, ia tidak meminta tolongan siapa pun, tidak pula mengeluh, walau tak dapat tidur di malam hari karena selalu dirundung rasa gelisah.
Seorang yang saleh menjenguknya dan berkata, “Aku tidak pernah berpikir engkau itu tidak jujur, tapi mengapa engkau dipenjara?”
Orang dermawan itu menjawab “Aku memang tidak berbuat kejahatan. Seorang lelaki tak berdaya meringkuk di penjara, dan hanya dapat bebas jika aku menggantikannya berada dalam penjara ini. Aku menganggap tidaklah pantas jika aku hidup senang, sementara orang lain menderita dan tangannya terbelenggu.”
Akhirnya lelaki dermawan itu menghembuskan nafas terakhir di penjara dan meninggalkan nama baiknya di kehidupan dunia.
Syaikh Musliuddin Sa’di Shirazi, Bustan, Taman Bunga Kebajikan