Kisah
Membimbing Kakek Berwudhu
Suatu hari, Imam Hasan as dan Imam Husain as melihat seseorang kakek berwudhu. Tampaknya kakek itu belum tagu cara berwudhu yang benar. Saat itu keduanya masih sangat belia Namun kewajiban agama mengharuskan mereka membimbing dan mengajari kakek itu cara berwudhu yang benar.
“Bagaimana cara menegurnya? Apakah harus dikatakan terus terang bahwa cara berwudhunya keliru? Apakah cara ini tidak akan menimbulkan salah paham? Jangan sampai kakek itu menganggapnya sebagai penghinaan sehingga tidak mau memperbaiki cara berwudhunya,” pikir keduanya.
Imam Hasan as dan Imam Husain as lalu berpikir sejenak hingga mendapatkan ide; bahwa kesalahan kakek itu sebaiknya diperbaiki dengan cara tak langsung. Keduanya lalu pura-pura berselisih pendapat soal cara berwudhu.
Mereka lalu berwudhu sambil saling menuduh “salah” satu sama lain. Kemudian mereka bersepakat meminta kakek itu sebagai hakim bagi keduanya. Kakek itu setuju menjadi hakim mereka. Mulailah masing-masing berwudhu di hadapan sang kakek, seraya bertanya, “Siapa di antara kami yang lebih benar cara berwudhunya?”
Kakek itu menjawab, “Semua benar, akulah yang tidak benar. Aku ingin belajar dari kalian cara berwudhu yang benar.”
Murtadha Muthahari, Orang-Orang Bijak