Nasional
BNPT Ungkap Tiga Alasan Aksi Terorisme
Direktur Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT-RI), Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid mengatakan, kelompok teroris cenderung menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat. Mereka memainkan Isu suku, agama, dan ras (Sara), sebagai konten pemungkas yang dimanfaatkan untuk melancarkan aksinya.
Hal itu, menurutnya menjadi penyebab aksi teror selalu menyasar lokasi tempat ibadah; gereja. Nurwakhid lalu menerangkan, terdapat tiga penyebab kelompok teror melancarkan aksinya, seperti dilansir Tribunenews, Rabu (14/4).
1) Menganggap non-Muslim itu kafir
Termasuk menganggap situasi saat ini dalam konteks berperang, melawan orang kafir. Jadinya, mereka layak menarget orang di luar Islam untuk diserang.
2) Menganggap saat Ini peperangan seperti di masa lalu
Jaringan teroris dengan ideologi takfiri itu, lanjut Nurwakhid, menganggap saat ini sedang dalam situasi peperangan, sebagai kelanjutan dari perang salib beberapa abad lalu.
3) Manipulasi agama untuk propaganda
Nurwakhid mengungkapkan, kelompok radikal sejatinya merupakan gerakan politik yang ingin merebut kekuasaan dengan mengganti sistem negara, dengan cara memanipulasi agama dan menghalalkan segala cara.
Hanya saja, jumlah kelompok mereka terbilang minoritas. Tak pelak, menyasar tempat ibadah agama lain menjadi satu siasat memantik pertikaian di tengah masyarakat. “Menyerang gereja, yang notabene sangat sensitif isu SARA, otomatis akan timbul fitnah saling curiga dan sebagainya,” pungkasnya.