Ikuti Kami Di Medsos

Akidah

Tiada Sekutu Allah

Di kalangan masyarakat Arab Jahiliyah terdapat suatu kepercayaan mengenai berhala. Sebagian mereka menyembah berhala dengan keyakinan bahwa berhala itu sekutu bagi Allah, yakni tuhan-tuhan lain yang menyertai Allah.

Hal itu dapat diketahui dari ucapan yang mereka ungkapkan saat mengitari Kabah, yaitu, “Labbaika Allahumma labbaika la syarikan tamlikuhu wa ma malaka (kami datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, kami datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu kecuali sekutu yang Kau miliki dan yang dimiliki olehnya).”

Sebagian lainnya menyembah berhala tidak dengan keyakinan bahwa yang disembah itu tuhan. Mereka menyembah berhala atas dasar kepercayaan, berhala itu dapat mendekatkan mereka kepada Allah. Atau karena percaya bahwa dengan menyembah berhala, mereka akan mudah mendapatkan keridhaan Allah. Kepercayaan itulah yang disebut dalam al-Quran al-Karim:

Ingatlah bahwa agama yang murni (bersih dari syirik) adalah agama Allah. Akan tetapi orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai pelindung (mengatakan), “Kami menyembah berhala-berhala hanya agar berhala-berhala itu lebih mendekatkan kami kepada Allah.” Allah yang menentukan kata putus mengenai soal-soal yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi hidayah kepada orang yang berdusta dan ingkar. (QS. az-Zumar: 3)

Orang-orang terbaik di kalangan bangsa Arab jahiliyah memeprcayai kekuasaan Tuhan, serta menjauhkan diri dari berbuat onar dan adat kebiasaan buruk.

Hamid Husain, Imamul Muhtadin Ali bin Abi Thalib, Pintu Gerbang Ilmu Nabi

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *