Nasional
Rangkul FIAN, ABI Bali Komit Perangi Narkoba
Organisasi Ahlulbait Indonesia (ABI) Wilayah Bali mendukung pemerintah memerangi penyalahgunaan narkoba. Hal itu didasari fakta bahwa peredaran narkoba semakin intens dan luas terjadi di tengah masyarakat. Belum lagi barang haram itu kian mudah didapatkan.
Ketua DPW ABI Bali, Ridho Haddar mengatakan, narkoba saat ini tidak lagi menjadi barang mewah yang hanya beredar di tempat hiburan malam semacam diskotik dan klub malam. Kini barang haram itu telah beredar hingga ke pelosok-pelosok desa.
Narkoba disebut turut menyebabkan maraknya aksi kriminal. Karena, salah satu dampak yang diakibatkan pengguna narkoba adalah hilangnya akal sehat atau kesadaran. “Menyadari bahwa maraknya peredaran narkoba secara persentase pengguna didominasi oleh pemuda dan pemudi adalah karena minimnya edukasi dan sosialisasi bahaya narkoba,” katanya kepada RRI di Denpasar, Minggu (4/4).
“Organisasi Ahlul Bait Indonesia (ABI) Wilayah Bali menggandeng Forum Indonesia Anti Narkoba (FIAN) untuk mengadakan sosialisasi bahaya narkoba,” ujarnya.
Kegiatan bertajuk “Pemuda Pemudi Ahlulbait Anti Narkoba” itu kata Ridho, bertujuan untuk memberikan edukasi internal pada seluruh anggota ormas Ahlulbait Indonesia.
“Kegiatan ini kami harapkan nantinya, agar para pemuda pemudi Ahlulbait Indonesia yang tergabung dalam Pandu Ahlulbait Indonesia mampu menjadi agen penyebaran kampanya anti narkoba di Bali,” tegasnya.
“Kami ingin pemuda-pemudi kami waspada dan tidak tergiur mencoba narkoba dan bersih dari pengaruh narkoba, serta mampu meng-kampanye-kan tentang bahaya narkoba,” sambung Ridho.
Ridho mengakui, mengampanyekan kebaikan seraya menyadarkan masyarakat ihwal bahaya narkoba, menjadi salah satu kewajiban sosial yang harus dipenuhi semua anggota Ahlulbait Indonesia.
“Membicarakan narkoba adalah suatu keharusan, dan tidak boleh menjadi hal yang tabu. Stigma negatif pada ‘mantan’ pemakai narkoba memang menjadi hal yang disesalkan, padahal dari mereka kita mampu banyak menggali ilmu tentang dampak, jenis, dan cara mengobati ketergantungan terhadap narkoba,” tegasnya.
Ridho memastikan, afiliasi dengan Forum Indonesia Anti Narkoba (FIAN) adalah langkah tepat. “Karena edukasi dan penyuluhan yang didapatkan bukan sekadar teori dari orang yang belum mengenal narkoba, namun juga dari mantan pengguna narkoba,” ujarnya.
Ketua DPW FIAN Bali, Esther Gehl pada kesempatan yang sama menegaskan, pengguna narkoba bukan orang yang dijauhi, dicerca, dan dicemooh.
“Kita wajib merangkul dan mengarahkan agar berhenti, karena mereka adalah korban,” paparnya.
“Semoga acara semacam ini mempu meluas dan menyentuh semua lini masyarakat agar perang terhadap narkoba ini sukses mengurangi jumlah pemakai narkoba,” pungkasnya.
Disadur dari sumber: https://m.rri.co.id/go/0W1mdCm