Sejarah
Persiapan Perang Tabuk Dan Persekongkolan Kaum Munafik
Sebanyak 30 ribu pasukan muslimin meninggalkan Madinah. Jumlah pasukan ini yang terbesar dari sebelumnya. Rasulullah saw sendiri bertindak sebagai panglima pasukan. Beliau memeriksa persiapan pasukannya. Setelah itu, panglima muslimin itu berpidato di depan pasukannya.
Beliau menunjuk Imam Ali bin Abi Talib sebagai wali kota Madinah selama kepergiannya beserta pasukan muslimin ke Tabuk.
Mereka tiba di sahara Tabuk yang panas membara setelah menempuh perjalanan sejauh 600 kilometer. Namun, mereka terkejut setibanya di tempat itu. Mereka tidak melihat tanda-tanda kedatangan pasukan. Sepertinya, pihak musuh telah mengetahui gerakan pasukan muslimin yang penuh semangat untuk syahid. Pemimpin Romawi memutuskan untuk menarik mundur pasukannya dari arah utara.
Pasukan muslimin berdiam di Tabuk selama 20 hari sebelum kembali ke Madinah, tanpa terjadi pertempuran apa pun.
Persekongkolan Kaum Munafik
Saat hendak bertolak dari Tabuk, sekelompok munafik memendam niat jahat terhadap Rasulullah saw. Mereka bermaksud membunuh panglima kaum pencinta kebenaran itu. Kaum munafik yang ikut serta dalam perjalanan ke Tabuk itu hanyalah didorong oleh rasa takut pada kaum muslimin.
Mereka hendak menakut-nakuti unta tunggangan Rasulullah saw dengan bersembunyi di balik bukit. Bila beliau terjatuh, mereka mudah membunuhnya. Tapi niat keji itu tersingkap dan membuat orang-orang munafik melarikan diri. Pasukan muslimin ingin segera menghabisi nyawa kaum munafik itu, namun Rasulullah saw meminta mereka membiarkannya.
Sekembalinya dari Tabuk, Rasulullah saw memerintahkan kaum muslimin untuk menggusur Masjid Dhirar. Perintah ini beliau sampaikan setelah menerima wahyu dari Allah Swt.
Peperangan Tabuk merupakan unjuk kekuatan pasukan muslimin. Seluruh kaum muslimin mengambil bagian dalam pertempuran ini. Melihat kekuatan yang begitu besar, negara-negara tetangga dan kaum kafir menjadi enggan terlibat dalam persekongkolan untuk merongrong pemerintahan Islam.
Majma Jahani Ahlul Bait, Seri Manusia-manusia Suci, Nabi Muhammad saw