Kisah
Kasih Allah dan Ingkar Hamba
Syaikh Islam menuturkan kisah yang didengarnya dari ulama besar, Bahbahani, yang juga imam salat jamaah, berikut ini.
Pada musim haji, saya keluar rumah, berniat berziarah ke Masjidil Haram dan melakukan salat di tempat suci itu. Di tengah perjalanan, saya menghadapi bahaya, namun Allah Swt menyelamatkan saya dari bahaya yang nyaris membawa pada kematian itu. Saya lalu melanjutkan perjalanan menuju Masjidil Haram. Kebetulan, di dekat Masjidil Haram terdapat penjual semangka yang sedang sibuk menjajakan jualannya. Saya pun menanyakan harganya dan ia menjawab, “Yang ini sekian dan yang itu lebih murah, sekian.”
“Kalau begitu, nanti ketika pulang dari masjid, saya akan membelinya,” kata saya. Selanjutnya, saya memasuki Masjidil Haram dan melakukan salat. Ketika salat, sempat tersirat dalam benak saya pertanyaan, “Semangka mahalkah yang akan saya beli, atau yang murah? Seberapa banyak yang harus saya beli?” Hingga salat selesai, saya hanya disibukkan oleh pertanyaan-pertanyaan ini. Usai salat dan hendak keluar masjid, seseorang memasuki masjid dan menghampiri saya lalu berbisik di telinga saya, “Hari ini Allah yang telah menyelamatkanmu dari kematian. Pantaskah engkau salat di rumah-Nya dengan ‘salat semangka’?” Saya terkejut bukan main dan menyadari kesalahan yang telah saya perbuat. Namun saat ingin menjabatnya, orang itu sudah hilang.
Abdul Husain Dasteghib, Kisah-Kisah Ajaib