Berita
Kisah Masjid Baratsa
Seorang ahli hadis, Abbas Qummi, menuliskan dalam kitabnya, Mafatih al-Jinan:
Ketahuilah, Masjid Baratsa termasuk masjid yang termasyhur. Letaknya berada di antara al-Kazhimiyah dan Baghdad, yang selalu dilalui penziarah ke tempat-tempat suci di Irak. Sebagaimana dikatakan dalam riwayat, masjid tersebut memiliki kemuliaan dan keutamaan yang tinggi.
Seorang sejarahwan abad ke-6 Hijriah, Humawi, menuturkan dalam kitabnya, Mu’jam al-Buldan:
Baratsa terletak di sudut Baghdad, di Qublah al-Kukh, dan di sebelah selatan bab al-Muhawwal. Di situ terdapat masjid yang telah dihancurkan oleh Khalifah Abbasiyah. Kemudian Amirul Umara Makani memerintahkan membangun kembali sekaligus memperluasnya. Beliau juga mendirikan salat di sana hingga 450 H, meskipun kemudian terhenti kembali. Sebelum Baghdad berkembang, Baratsa merupakan sebuah desa yang konon pernah disinggahi Imam Ali as. Saat berperang melawan kaum Khawarij Nahrawan, beliau mengerjakan salat di masjid tersebut. Beliau sempat masuk ke sebuah kamar kecil di desa itu.
Banyak sekali keutamaan masjid ini, sebagaimana disebutkan Qummi dalam kitabnya, di mana beliau berkomentar, “Jika salah satu keutamaan itu diberikan kepada sebuah masjid saja, maka cukuplah itu menjadi kebanggaan.”
Masjid itu kini masih terlihat bagus dan diterangi lampu listrik, juga tersedia banyak air. Pintu masjid pun masih selalu terbuka dan banyak kaum mukminin yang menziarahinya.
Abdul Husain Dasteghib, Kisah-Kisah Ajaib