Nadiem: Sekolah Tatap Muka Bakal Dilakukan Juli 2021

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menargetkan mulai Juli 2021, semua sekolah sudah melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka. “Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi Covid-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai, sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli pembelajaran tatap muka dapat dilakukan,” ujar Nadiem dalam diskusi daring, awal Maret 2021, seperti dikutip Tempo.co, Selasa (16/3).

Rencananya, pembelajaran tatap muka dilakukan secara bertahap dengan sistem rotasi. Mulanya sekitar 50 persen siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka. Sementara sisanya tetap melakukan pembelajaran secara daring bergantian.

Sistem pembelajaran tatap muka sebenarnya sudah diselenggarakan diberbagai daerah di Indonesia.

“Pembelajaran tatap muka ini diperbolehkan, tapi tidak diwajibkan. Keputusan ada di pemerintah daerah, kepala sekolah, dan orang tua melalui komite sekolah,”ujar Nadiem.

Nadiem mengatakan bahwa kegiatan ini diperkuat dengan dikeluarkannya Surat keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah, Kanwil atau Kemenag dalam memberikan izin pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Hal itu disampaikan pada 20 November 2020 di kanal Youtube Kemendikbud.

Berdasarkan data pada November 2020 lalu, sudah 532 ribu satuan pendidikan—mulai dari SD hingga SMA dan Sederajat—mengajukan izin untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Namun, pembelajaran tatap muka juga harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Dengan sejumlah standarisasi seperti, menyediakan sarana sanitasi dan kebersihan yang meliputi toilet bersih dan layak, sarana mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, dan menyediakan cairan disinfektan.

Selain itu semua, pihak sekolah juga harus memiliki akses fasilitas kesehatan yang mumpuni. Lebih lanjut, sekolah harus menetapkan aturan wajib masker dan memiliki Thermogun.

Hal terakhir yang harus dipersiapkan sekolah adalah memetakan warga terdampak Covid-19 yang berada dalam satuan pendidikan dan tentunya mendapat persetujuan dari pihak Komite Sekolah atau Wali Murid.