Nasional
Spirit Jakarta Book Fair: Menjadikan Membaca Sebagai Budaya
Meningkatnya jumlah pengguna internet dan beralihnya kecenderungan sasaran minat baca dari media cetak ke elektronik, tak menghalangi tekad para penerbit buku untuk mempromosikan buku-buku yang diterbitkannya. Gayung pun bersambut. Terbukti, Jakarta Book Fair, pameran buku yang digelar mulai 23 Mei hingga 1 Juni 2014 di Istora Senayan Jakarta ini tak sepi pengunjung.
Ketua panitia pameran Tatang T. Sundesyah, menyatakan JBF tahun ini mengambil tema “Meretas Jakarta Cerdas”. Dalam perbincangan dengan tim ABI Press, Tatang tak menyangkal bahwa pengaruh teknologi digital tak dapat dihindari dan menurutnya itu adalah sebuah keniscayaan. “Namun peminat baca media cetak, termasuk buku di antaranya, saat ini masih banyak,” terangnya.
Tatang juga menyebut pameran buku ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, memfasilitasi kebutuhan penerbit untuk mempromosikan buku-buku terbitannya. Kedua, memberikan wadah dan menyediakan ajang bagi para pembaca buku agar dapat memperoleh buku-buku yang lengkap. Terakhir, agar terjalin interaksi dan sinergi antara penerbit dan para pembaca. Selain itu, pameran buku juga dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk berkontribusi dalam mengembangkan kecerdasan bangsa Indonesia.
Tatang berharap acara ini tidak hanya sekadar menumbuhkan minat baca. “Tapi, agar membaca itu bisa menjadi budaya,” tuturnya.
Selain Jakarta Book Fair, kata Tatang, di Istora Senayan Jakarta ini dalam satu tahun sedikitnya ada tiga kali pameran buku, termasuk di antaranya Islamic Book Fair dan Indonesia Book Fair.
Sementara itu Surahmat, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta yang mengunjungi pameran, mengaku senang atas digelarnya Jakarta Book Fair. “Ya, selain karena saya memang hobi baca, saya juga suka mengkoleksi buku,” tuturnya kepada ABI Press. Tidak hanya kali ini saja, mahasiswa kutu buku ini mengaku sudah terbiasa menjadi pengunjung tetap tiap pameran buku yang diadakan di Istora Senayan Jakarta.
Acara yang sedianya akan berlangsung selama sepuluh hari ini juga diisi berbagai kegiatan. Di antaranya adalah seminar-seminar, launching buku-buku baru, dan beberapa kegiatan lainnya. (Malik/Yudhi)