Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Menteri Nadiem: Intoleransi Masih Tantangan Dunia Pendidikan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa salah satu tantangan dunia pendidikan di Indonesia adalah masih terjadinya praktik intoleransi di lingkungan sekolah. Pernyataan ini disampaikan Nadiem dalam sambutan Convey Day 2021: Berbeda Tetap Bersama,’ seperti dikutip Tribunenews, Jumat (5/3).

Intoleransi itulah, imbuhnya, yang menjadi salah satu penyebab terjadinya perudungan atau bullying di lingkungan sekolah. “Kami menyadari praktik intoleransi masih ada di dunia pendidikan dan menjadi salah satu penyebab terjadinya perundungan atau bully di lingkungan sekolah,” ujar Nadiem.

Padahal, gagasan dasar negara dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” mengajarkan untuk menjaga kebersamaan dalam perbedaan. Maka, Nadiem menegaskan bahwa sudah sepantasnya semua anak bangsa bersama-sama menjaga semangat toleransi dan gotong royong antar umat beragama, suku, ras, dan golongan.

Sejalan dengan itu, gagasan dasar dari program Merdeka Belajar, ujar Nadiem, menjadikan sekolah sebagai ruang dan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar. Salah satu bentuknya diwujudkan dengan menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang penggunaan serangam dan atribut keagamaan di lingkungan sekolah.

“Salah satu yang baru saja kami upayakan adalah mendorong sekolah dan pemerintah daerah agar memberikan hak penuh kepada siswa dan orang tua terkait dengan penggunaan seragam atribut agama,” jelasnya.

Dengan begitu, diharapkan pemaksaan dan pembatasan hak tidak akan terjadi lagi di lingkungan sekolah. Tak hanya untuk para murid namun juga tenggang rasa di antara guru dan siswa pun dapat kian menguat.

Karena itu, Nadiem mengajak warga dunia pendidikan untuk terus menyalakan obor toleransi dan bersama menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan menjunjung tinggi nilai toleransi dan saling menghargai satu sama lain dan mencintai perbedaan di antara anak bangsa. “Mari kita terus meyakini bahwa kita memang berbeda tapi kita tetap bersama,” ucapnya mengakhiri.