Perempuan
Islam dan Peranan Wanita
Dalam pandangan Islam, baik laki-laki maupun perempuan memiliki status sosial yang sama. Ini jelas amat berbeda dengan ajaran agama Samawi lain. Dalam kita mereka terdapat bacaan, “Dari seribu orang laki-laki hanya satu orang saja yang akan masuk surga. Namun dari semua itu, perempuan yang ada di muka bumi ini belum tentu ada seorang wanita pun yang akan diterima masuk ke dalam surga.”
Dalam al-Quran pada surah an-Naml, terdapat banyak ayat yang mengungkapkan bahwa di hari kiamat, timbangan amal akan diberikan kepada setiap laki-laki dan perempuan tanpa kecuali. Perempuan yang memiliki timbangan amal kebaikan yang berat akan dimasukkan ke surga, sama halnya dengan kaum laki-laki. Dalam al-Quran dikatakan: Semua amal kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan tercatat lengkap di sisi Allah, dan bahwasannya laki-laki itu pelengkap perempuan dan perempuan itu merupakan pelengkap laki-laki. (QS. Ali Imran: 195)
Jika mempelajari dan menghayati isi al-Quran dengan teliti dan secara menyeluruh, kita akan sadar bahwasannya dalam Islam, wanita menduduki tempat yang sangat terhormat. Dan hanya hukum Islam saja yang betul-betul memberi perlindungan sempurna kepada kaum wanita.
Sebaliknya, di pelbagai negara yang memberlakukan kebebasan serta memberi kesempatan luas kepada para wanita untuk berkiprah di luar rumah, justru terjadi degradasi moral dan etika, serta sering terjadi kasus perselingkuhan. Bahkan, dewasa ini, pemberian kebebasan dan keleluasaan sedemikian besar kepada kaum perempuan jauh lebih berbahaya lagi. Setiap tahunnya, ratusan ribu perempuan terjangkit virus HIV Aids.
Keadaannya sudah sampai demikian, sampai-sampai dalam minggu ke-2 bulan Juni tahun 2001, PBB terpaksa menggelar sidang umum untuk membahas penularan dan bencana penyakit sangat berbahaya ini. Memang saat ini, jumlah perempuan yang terjangkit virus HIV Aids jauh lebih banyak ketimbang laki-laki.
Mujtaba Musawi Lari, Budaya yang Terkoyak