Al-Quran dan Hadis
Perihal Hati dalam Lisan Maksumin
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki tempat di bumi ini. Ketahuilah, ia adalah hati. Hati yang paling Allah cintai adalah hati yang paling lembut, bersih, dan kokoh; yakni hati yang lembut untuk orang lain, paling bersih dari dosa, dan paling kokoh di jalan Allah.” (Kanzul Ummal, hadis ke-1225)
“Sesungguhnya, Allah Swt tidak memandang wajah dan harta kalian, namun Dia memandang hati dan amal kalian.” (Al-Amali, hal. 536, hadis ke-1162)
Imam Ali as berkata, “Hati adalah buku (catatan) penglihatan.” (Ibnu Abil Hadid, Syarh Nahjul Balaghah, juz 20, hal. 46)
“Sesungguhnya hati ini adalah wadah, dan wadah terbaik adalah yang paling bisa banyak menyimpan (menampung).” (Nahjul Balaghah, hikmah ke-147)
“Hatimu tidak akan selamat kecuali engkau mencintai kaum mukmin seperti engkau mencintai dirimu sendiri.” (Biharul Anwar, juz 78, hal. 8, hadis ke-64)
Imam Hasan Mujtaba as, “Hati paling selamat adalah yang bersih dari berbagai perkara syubhat.” (Tuhaful Uqul, hal. 235)
Imam Muhammad Baqir as, “Tiada ilmu seperti mencari keselamatan. Dan tiada keselamatan yang menyerupai keselamatan hati.” (Biharul Anwar, juz 78, hal. 164, hadis ke-1)
Imam Ja’far Shadiq as, “Letak akal ada di otak, sedangkan perangai keras dan lembut ada di hati.” (Tuhaful Uqul, hadis ke-371)
“Sesungguhnya, posisi hati bagi tubuh seperti posisi imam bagi manusia.” (Ilal asy-Syara-i, hal. 109, hadis ke-8)
Imam Ali Ridha as, “Sesungguhnya hati itu adakalanya memiliki penerimaan dan penolakan, aktif dan malas, maka apabila hati dalam keadaan menerima, ia akan berfungsi dengan baik untuk merenungi dan memahami, sedangkan jika hati sedang menolak, ia berada dalam kelelahan dan kebosanan. Karena itu, pergunakan hatimu ketika ia mau menerima dan rajin, dan tinggalkan hati saat ia enggan dan menolak.” (Biharul Anwar, juz 78, hal. 353, hadis ke-9)
Imam Muhammad Jawad as, “Niat bulat dalam hati untuk berjalan menuju Allah itu lebih berarti daripada membuat anggota tubuh capek dengan amal perbuatan.” (Ad-Durrah al-Bahirah, hal. 39)
Imam Hasan Askari as, “Saat hati rajin, pergunakan dan isilah ia. Namun bila letih, tinggalkanlah ia.” (Ad-Durrah al-Bahirah, hal.43.)
Mizanul Hikmah