Internasional
Para Pemimpin Afrika Kecam Zionis, Dukung Kemerdekaan Palestina
Para pemimpin Afrika menegaskan kembali dukungan benua itu terhadap kemerdekaan Pamestina dan menentang pendudukan rezim zionis. Mereka juga mengutuk keras kejahatan zionis terhadap Palestina, mulai dari pembangunan pemukiman illegal dan upaya menjajah Yerusalem (Timur al-Quds).
Hal itu disampaikan para pemimpin Afrika dalam KTT Uni Afrika (AU) ke-34 yang digelar pada akhir pekan lalu, seperti dilaporkan ABNA, Selasa (9/2).
Pada akhir konferensi itu, para pemimpin Afrika mengeluarkan pernyataan pedas pada Minggu (7/2) menyampaikan pernyataan pedas dengan menyatakan bahwa permukiman zionis di Tepi Barat, al-Quds Timur (Yerusalem) dan Dataran Tinggi Golan Suriah merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa.
Seruan yang sebagian besar ditujukan kepada Malawi, AU meminta anggotanya untuk mempertahankan status hukum Yerusalem sebagai ibu kota Palestina, dan menahan diri dari tindakan apapun yang merusak status hukum Yerusalem, khususnya memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Seperti diketahui, pada November tahun lalu, pemerintahan Lazarus Chakwera di Malawi mengumumkan niat negara itu untuk mendirikan kedutaannya di Yerusalem. Para pemimpin Afrika di KTT AU menekankan bahwa setiap tindakan yang diambil zionis untuk menjajah kota al-Quds, termasuk memberlakukan hukum, yurisdiksi, dan administrasinya, adalah ilegal.
Penggunaan kekuatan mematikan, melanggar hukum, dan tindakan militer berlebihan oleh militer rezim Tel Aviv terhadap warga sipil Palestina juga menjadi sorotan. AU menyerukan pertanggungjawaban atas kejahatan itu serta atas kejahatan yang dilakukan pemukim ilegal zionis di Wilayah Pendudukan Palestina (OPT).
Pernyataan AU tersebut berpendapat bahwa sebagai penjajah, zionis bertanggung jawab penuh atas tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina dan harta benda mereka.