Ikuti Kami Di Medsos

Kalam Islam

Hak Pemberi Ilmu (Guru)

“Adapun hak pengurus ilmu (guru) adalah engkau menghormatinya, memuliakan majelisnya, mendengarkan perkataannya, memerhatikannya, dan membantunya ketika mengajarkan ilmu yang engkau butuhkan, menghadirkan pemahaman ketika mendengarkan pelajarannya, menyucikan hati, menjernihkan penglihatan dengan meninggalkan berbagai kelezatan, mengurangi syahwat dan menyadari bahwa dalam pelajaran-pelajaran yang diajarkannya kepadamu engkau adalah utusannya. Sehingga setiap engkau bertemu dengan orang bodoh, engkau harus menyampaikan pesannya. Dan jangan engkau khianat dalam menyampaikan pesannya. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan bersandar kepada Allah.”

Karena itu, kita dapat meringkas hak-hak guru berikut ini sebagaimana diungkapkan Imam Ali Zainal Abidin as.

  1. Menghormati guru kita.
  2. Mencari bantuan guru kita dalam memperoleh ilmu.
  3. Sepenuh hati siap menghadiri kuliah guru kita.
  4. Tidak meninggikan suara di atas suara guru kita.
  5. Tidak menanggapi pertanyaan yang ditanyakan orang lain sebelum ia menjawab.
  6. Tidak berbicara dengan orang lain sementara kita berada di hadapan guru kita.
  7. Membela guru kita, jika seseorang berbicara buruk tentang dia.
  8. Menutupi kesalahan guru kita.
  9. Menampakkan kemuliaan guru kita.
  10. Tidak bergaul dengan musuh guru kita.
  11. Tidak bertindak sebagai musuh terhadap teman-temannya.

Kita harus memerhatikan tingginya ilmu dari sudut pandang Islam dan al-Quran. NilaI imu jelas bagi semuanya. Semua orang menghargai ilmu dan secara alami rendah hati pada mereka yang memilikinya. Rasululah saw yang menjadi penutup para nabi diperintahkan untuk membaca pada momen paling pertama menerima wahyu llahi: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. (QS. al-Alaq: 1)

Kemudian subjek pengajaran, penggunaan kalam diwahyukan: Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. al-Alaq: 4-5)

Sangat penting untuk memerhatikan bahwa perihal paling pertama dari wahyu ajaran Ilahi adalah membaca, mengajar, kalam, dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa mengajar dan ilmulah yang dapat mengangkat manusia dari kedudukan paling rendah ke posisi tertinggi, dan akhirnya mendekati ambang Allah Swt. AI-Quran meminta hati nurani manusia untuk menilai tentang ilmu:

Katakanlah “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. az-Zumar: 9)

Perhatikan ayat berikut: Katakanlah, “Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu al-Kitab.” (QS. ar-Ra’d: 43)

Dalam ayat ini, orang-orang yang memiliki pengetahuan digambarkan sebagai saksi kenabian bersama dengan Tuhan, dan kedudukan mereka yang tinggi di dekat Tuhan diklarifikasi. Untuk menekankan pentingnya memperoleh pengetahuan, al-Quran mengatakan:

…. niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…. (QS. al-Mujadilah: 11)

Risalah al-Huquq

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *