Kisah
Imam Khomeini Begitu Menyayangi Anak Kecil
Pada hari-hari berkunjungnya Imam Khomeini ke Madrasah Alawi, khalayak berduyun-duyun datang untuk menemuinya (kelompok pria di pagi hari, kelompok wanita di siang harinya). Saking berjejalannya khalayak yang ingin berjumpa Imam, sampai-sampai sebagian mereka jatuh sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.
Hujjatul Islam Mahdi Karubi menyaksikan Imam hadir di tengah-tengah kerumunan massa. Tiba-tiba mata Imam tertuju pada bocah lelaki berusia sepuluh tahun, yang kelihatannya sangat gelisah. la menangis, meronta-ronta ingin maju ke depan.
Melihat kejadian itu, Imam meminta agar anak itu dibawa ke depan. Maka diantarkanlah sang anak ke hadapan Imam. Tubuhnya basah dengan keringat, tapi ia memekik kegirangan. Tatkala Imam menunjukkan rasa cintanya, bocah itu berkata pada Imam, “Aku ingin mencium wajahmu.”
Imam spontan menundukkan wajahnya agar anak itu bisa mencium pipinya. “Aku ingin mencium pipi satu lagi,” dan Imam pun menuruti keinginannya. Sang anak kembali meminta, “Aku juga ingin mencium keningmu.” Imam kembali mengikuti permintaannya, ia membungkuk dan bocah itu mencium kening yang diberkati itu.
Imam sangat menyukai anak kecil. Beliau memiliki ikatan kuat dengan mereka hingga beliau sendiri mengatakan, “Di Najaf, jika kami akan pulang dari masjid, aku sangat menyukai anak-anak yang kulihat, betapapun penampilan mereka kotor.”
Anak-anak juga kerap membuntuti Imam sampai ke rumahnya. Kepada putrinya Farida Mustafawi (yang kerap mengeluhkan putranya yang nakal), Imam sering berpesan, “Berkatalah benar pada anak-anakmu agar mereka pun tidak berdusta. Mereka senantiasa mencontoh ayah dan ibu mereka. Jadi bersikaplah baik kepada anak-anak agar mereka tumbuh dengan baik pula. Apa pun yang kau nasihatkan kepada mereka, pastikan bahwa engkau pun melakukan hal serupa.”
Hamid Algar, Potret Sehari-hari Imam Khomeini