Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Menag Diskusi Moderasi Beragama dengan Uskup Agung Jakarta

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendiskusikan penguatan moderasi beragama bersama dengan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo di Katedral Jakarta Pusat, pada Jumat (22/1) petang.

Pertemuan kali ini merupakan kali pertama sejak Yaqut dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama akhir tahun lalu.

“Visi kebangsaan dan moderasi beragama menjadi prioritas kami,” ujar Yaqut, seperti dikutip CNNIndonesia, Jumat (22/1).

Menag juga mengatakan dukungan dari umat Katolik Indonesia sangat diperlukan dalam mengemban tugas di Kementerian Agama. Terlebih, Yaqut sendiri berkomitmen menjadikan Kemenag sebagai milik semua agama.

“Kami tengah membangun cita-cita peradaban manusia ke arah yang lebih baik dari masing-masing agama dan kami mohon bimbingannya,” tutur Gus Yaqut.

Mewakili Keuskupan Agung Jakarta dan umat Katolik, Uskup Agung Suharyo menyampaikan terima kasih kepada Yaqut atas kunjungannya ke Katedral.

“Kami gembira saat Njenengan ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama Republik Indonesia. Sebagai umat, kami mendoakan semoga pelayanan yang Bapak Menteri Agama dan jajaran diberkati Tuhan sesuai dengan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia,” ujar Suharyo.

Usai berdiskusi, Suharyo Hardjoatmodjo pun mengajak Menag Yaqut untuk meninjau sejumlah sisi Katedral.

Mereka berdua kemudian menyusuri Katedral, Suharyo menyatakan gereja itu kini hanya bisa diisi oleh 160 dari total 800 kapasitas jemaat dalam menjalani peribadatan akibat pandemi Covid-19.

Suharyo menambahkan, Keuskupan Agung Jakarta membawahi 37 keuskupan dari Medan hingga Merauke. Sejak tahun 2000, semua uskupnya adalah orang Indonesia di mana tahun sebelumnya ada yang berasal dari Belanda.

“Banyak teman-teman saya di Eropa yang ingin mengenal Islam di Indonesia, khususnya NU dan Muhammadiyah. Menurut mereka, Islam di Indonesia itu berbeda dengan sebagian negara di Timur Tengah,” kata dia.

Sementara Gus Yaqut menyatakan kegembiraannya karena dapat berkunjung ke Katedral, yang berjarak hanya selemparan batu dari masjid Istiqlal.

“Saya senang sekali bisa masuk ke sini. Sebelumnya saya hanya bisa melihat dari luar,” ujar Yaqut.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *