Ikuti Kami Di Medsos

Kisah

Imam Mahdi: Aku Berpesan Padamu, Perhatikan Ayahmu!

Imam Mahdi: Aku Berpesan Padamu, Perhatikan Ayahmu!

Imam Mahdi: Aku Berpesan Padamu, Perhatikan Ayahmu!

Seorang lelaki bekerja sebagai tukang pijat. Ia memiliki ayah yang sudah lanjut usia. Tanpa kenap lelah, ia merawat ayahnya. Bahkan ia sendiri yang membopong sang ayah ke kamar kecil dan menantinya hingga ayahnya selesai buang hajat lalu membopong kembali ke tempat semula. Ia selalu merawat ayahnya, kecuali malam Rabu. Malam itu, ia selalu pergi ke masjid Sahlah dan meninggalkan ayahnya sendirian di rumah. Namun, setelah beberapa lama, ia tak datang lagi ke masjid Sahlah. Orang-orang pun bertanya kepadanya, “Kenapa engkau tak lagi pergi ke masjid Sahlah?”

Ia menjawab, “Sudah 40 malam Rabu, aku pergi ke masjid Sahlah. Pada malam Rabu ke-40, aku terlambat dan belum sampai ke sana. Sementara waktu sudah menjelang ghurub (maghrib). Saat itu, aku hanya sendirian dan kembali berjalan hingga sepertiga perjalanan. Perlahan, bulan mulai menerangi gelapnya malam. Tiba-tiba, aku melihat sosok lelaki Arab berkuda menghampiriku. Aku pun membatin, ‘Orang ini pasti penyamun yang hendak membegalku.’ Begitu mendekatiku, ia langsung bertanya padaku, ‘Engkau hendak ke mana?’

Baca juga : Hamba yang Menyembah Tuhannya

Aku menjawab, ‘Masjid Sahlah.’

Ia kembali bertanya, ‘Adakah sedikit makanan padamu?’

Aku menjawab, ‘Aku tak membawa makanan.’

Lalu ia berkata, ‘Masukkan tanganmu ke kantung pakaianmu.’

‘Dalam kantung pakaianku tak ada makanan sedikit pun,’ jawabku

Ia mengulangi perkataannya dengan nada keras. Aku langsung memasukkan tanganku ke saku bajuku. Ternyata, di dalamnya terdapat sedikit kismis yang kubeli untuk anakku tapi aku lupa memberikan itu kepadanya. Saat itulah ia berkata kepadaku sebanyak tiga kali, ‘Aku berpesan padamu, perhatikanlah ayahmu yang berusia lanjut itu.’

Setelah mengucapkan kata-kata itu, tiba-tiba ia menghilang dari pandangan. Dari situ, aku tahu orang tersebut adalah Imam Mahdi as. Aku juga paham bahwa beliau tidak rela jika aku meninggalkan ayah sendirian dan tak merawatnya. Karena itulah, aku tidak lagi datang ke masjid Sahlah, bahkan di malam Rabu sekalipun.”

Ahmad & Qasim Mir Khalaf Zadeh, Kisah Ayah dan Ibu

Baca juga : Keutamaan Imam Ali

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *