Kisah
Takut Allah, Batu Pun Menangis….
Allah Swt menyampaikan wahyu kepada Nabi Musa, “Wahai Musa, tiada keindahan di sisi-Ku sebagaimana zuhud dalam kehidupan dunia. Tiada sarana untuk mendekatkan diri kepada-Ku sebagaimana berhati-hati (dalam) menjalankan agama (wara) lantaran takut kepada-Ku. Dan tiada ibadah sebagaimana menangis karena takut kepada-Ku.”
Nabi Musa bertanya, “Pahala apa yang akan Kau berikan kepada mereka atas perbuatan-perbuatan ini?”
Allah Swt berfirman, “Aku menganugrahkan surga bagi orang-orang yang hidup zuhud di dunia. Aku akan memberikan surga kepada ahli wara (berhati-hati dalam menjalankan agama) yang tiada menyaingi mereka. Dan orang-orang yang menangis karena takut pada-Ku tidak akan mendapatkan pahala seperti orang lain, karena perbuatan ini (menangis) membuat-Ku senang.”
Rasulullah saw bersabda, “Wahai Ali, berusahalah menangis semampumu lantaran takut kepada Allah, karena balasan bagi setiap tetes air mata (adalah) para malaikat akan membangunkan sebuah rumah untukmu di surga.”
Imam Ali as berkata, “Apabila tangisan menguasai suatu kaum, niscaya Allah akan menurunkan rahmat kepada umat tersebut lantaran tangisannya.”
Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa salah seorang nabi, ketika melewati jalan, melihat sebongkah batu kecil yang mengeluarkan banyak air. Ia pun heran dan memohon kepada Allah Swt untuk berbicara dengan batu tersebut.
Nabi itu bertanya, “Dengan ukuranmu yang kecil ini, bagaimana mungkin keluar air yang melimpah darimu?”
Batu itu menjawab, “(Aliran air yang melimpah ini) disebabkan pengaruh rasa takutku kepada Allah. Sebab, aku mendengar Allah berfirman: Api neraka yang bahan bakarnya manusia-manusia dan batu-batu. (QS. at-Tahrim: 5). Karena itulah aku takut termasuk di antara batu-batu (neraka) tersebut.”
Kemudian, nabi tersebut memohon kepada Allah Swt agar tidak menjadikan batu kecil itu sebagai bahan bakar neraka. Allah Swt mengabulkan permintaan nabi itu dan memberikan pahala kepada batu itu. Nabi ltu lalu pergi. Setelah beberapa masa, dalam perjalanan pulang, nabi tersebut melihat batu kecil itu menangis lagi. Nabi itu bertanya, “Mengapa engkau menangis, padahal Allah telah memberikan rasa aman kepadamu?”
Batu kecil itu menjawab, “Tangisan sebelumnya adalah tangis karena takut kepada Allah. Adapun ini, tangis kerinduan.”
Ahmad & Qasim Mir Khalaf Zadeh, Kisah-kisah Allah