Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

DKI Jakarta Terima Harmony Award Tahun 2020 dari Kemenag

Masuki tahun 2021, Pemprov DKI Jakarta menerima Harmony Award Tahun 2020. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari Kemenag kepada pihak yang dianggap berhasil melakukan harmonisasi kehidupan beragama di wilayahnya.

“Penghargaan ini membahagiakan karena ikhtiar kita selama ini untuk membangun kerukunan memang dijalankan dengan serius walau tidak selalu tampak di depan publik dan pemberitaan,” kata Anies dalam akun Facebooknya, Rabu (6/1), seperti dilansir Kompas.com.

Dengan adanya penghargaan itu, Anies berharap agar dapat dipertahankan serta mengimbau seluruh elemen masyarakat, terus aktif menjaga kerukunan umat beragama di Jakarta.

“Penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi untuk kami di pemerintahan saja. Hal ini karena Jakarta merupakan miniatur Indonesia dalam melihat peta kerukunan umat beragama. Hampir semua agama yang berkembang di Indonesia hadir di sini dengan berbagai peran dan kontribusinya dalam pembangunan,” katanya.

Lebih lanjut Anies menegaskan bahwa kesejukan dan harmoni di Jakarta kini bisa dirasakan oleh masyarakat dan kadang tak terasa apabila tidak terjadi kegaduhan.

“Kita biasanya tidak sadar bahwa kesejukan dan harmoni itu adalah kebutuhan bersama sampai muncul kegaduhan,” tutur Anies.

Ia mengibaratkannya ibarat aliran listrik, saat menyala akan sangat jarang mengingat kerja keras dari pemasok listrik.

Namun ketika listrik mati, semua orang akan membicarakan pemasok listrik yang menghilang.

“Sama dengan harmoni, saat ada suasana kesejukan, keteduhan dan ketenangan di masyarakat biasanya kita tidak menyadari bahwa sebenarnya ada usaha serius di balik hadirnya suasana itu,” kata Anies.

Penghargaan tersebut diumumkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil yaqut Qoumas.

Anies mengucapkan terima kasih pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta dan pemuka agama yang menjadi jembatan hadirnya harmonisasi tersebut.

“Seluruh unsur pimpinan daerah, memiliki komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas daerah, hubungan harmonis antarpemeluk agama yang berbeda, saling menghargai keragaman etnik dan budaya. Sehingga pembinaan perekonomian menuju cita-cita menjadi negara maju dan sejahtera akan semakin terwujud,” kata Anies dalam keterangannya, Rabu (6/1), seperti dilansir IDN Times.

Penghargaan ini berbanding terbalik dengan kondisi DKI Jakarta pada 2019. Dari catatan Riset Setara Institute, pada 2019, DKI Jakarta dan Jawa Barat menjadi dua provinsi dengan tingkat intoleransi tertinggi di Indonesia selama 12 tahun terakhir.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *