Ikuti Kami Di Medsos

Kajian Islam

Mengapa Para Nabi Hanya Diutus Di Kawasan Timur Tengah?

Apakah ada dalil bahwa mereka (para nabi) secara keseluruhan bangkit dari kawasan Timur Tengah, dan apakah kawasan-kawasan lain tidak memerlukan nabi atau mereka tidak memiliki persiapan untuk menyambut nabi tersebut?

Realitanya bahwa para Nabi Ulul Azmi yang memiliki syariat dan kitab samawi hanya diutus untuk kawasan Timur Tengah. Nabi Nuh as bangkit dari tanah Irak dan pusat dakwah Nabi Ibrahim adalah lrak dan Syam, serta beliau juga melakukan perjalanan ke Mesir dan tanah Hijaz. Nabi Musa as bangkit dari negeri Mesir, kemudian datang ke Palestina. Pusat kelahiran, kebangkitan dan dakwah Nabi Isa as juga Palestina dan Syam. Dan Nabi saw bangkit dari tanah Hijaz.

Dengan memerhatikan secara cermat sejarah ditemukannya umat manusia dan lahirnya peradaban mereka, masalah ini tidak lagi menyisakan keheranan. Sebab, para sejarawan besar dunia menjelaskan bahwa tanah Timur, adalah tempat kelahiran peradaban dan sebuah kawasan yang bernama Hilal Khasib (bulan sabit [awal bulan] yang penuh dengan keberkahan, dan hal ini adalah isyarat kepada sebuah kawasan yang bermula dari sungai Nil hingga Dajlah dan Eufrat. Adapun letak geografis kawasan-kawasan tersebut berbentuk sebuah bulan besar yang terefleksi di atas peta geografis), tempat lahirnya peradaban besar seluruh dunia.

Peradaban Mesir Kuno terkenal sebagai peradaban yang paling kuno, peradaban Babilonia di lrak, peradaban Yaman di sebelah selatan Hijaz, demikian juga peradaban Iran dan Suriah, semuanya merupakan model peradaban-peradaban yang dikenal oleh manusia. Karya-karya sejarah yang penting di kawasan ini masih tersimpan dan adanya batu-batu prasasti adalah bukti nyata atas klaim ini.

Kunonya peradaban manusia di kawasan-kawasan ini dapat dilacak kembali ke 7000 tahun silam.  lni dari satu sisi. Dari sisi lain, hubungan dekat di antara peradaban manusia dan munculnya nabi-nabi besar, lantaran manusia yang berperadaban lebih memerlukan ajaran-ajaran llahi, sehingga selain menjamin terlaksananya hukum-hukum dan hak-hak sosial, mengantisipasi keonaran dan kerusakan, juga menyemaikan fitrah llahi pada diri manusia. Atas alasan ini, hajat manusia dewasa ini khususnya negara-negara yang berasal dari peradaban industri -kepada ajaran-ajaran Ilahi lebih besar ketimbang pada zaman-zaman sebelumnya.

Kaum-kaum yang brutal atau setengah brutal tidak memiliki kesiapan yang cukup untuk menerima agama-agama. Dan sekiranya mereka menerima agama, mereka tidak memiliki kekuatan untuk menyebarkannya. Akan tetapi, tatkala agama muncul di tengah peradaban, dan segera ia akan menyebar ke kawasan-kawasan lainnya. Sebab, lantaran masyarakat di tempat-tempat lain,untuk memecahkan masalah-masalah mereka, selalu mengadakan perjalanan bolak-balik ke kawasan ini. Belum lagi sarana penyeberangan di kawasan ini lebih banyak.

Barangkali kita bertanya, lalu mengapa Islam sebagai ajaran terbesar llahi muncul di kawasan yang terbelakang?

Apabila kita melihat dengan benar peta geografi, daerah yang tertinggal ini (Mekah) sebenarnya pusat di antara kawasan-kawasan sekitarnya. Pada waktu itu, terdapat lima peradaban besar yang tersisa dan Mekah merupakan sentral bagi kawasan-kawasan sekitarnya. Di belahan timur terdapat  peradaban Romawi dan Syamat, peradaban Iran, Kulde, dan Asyur terletak di bagian selatan, peradaban Yaman di sebelah barat, dan peradaban Mesir Kuno. Tatkala Islam menyebar dalam kondisi geografis demikian, seluruh peradaban ini berada di bawah supremasi lslam dan melebur di dalamnya.

Ringkasnya, dengan memerhatikan uraian di atas, jelas bahwa mengapa Allah Swt mengutus para nabi besarnya di kawasan Timur Tengah dan mengapa belahan timur bumi hingga kini menjadi tempat munculnya agama-agama besar llahi.

Ayatullah Nashir Makarim Syirazi, 110 Persoalan Keimanan yang Menyehatkan Akal

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *