Ikuti Kami Di Medsos

Kisah

Masa Kecil Imam Hasan Askari yang Menakjubkan

Imam Hasan Askari menjalin kebersamaan dengan ayahnya, Imam Ali Hadi, sejak di Madinah pada   234 H hingga di Samara selama lebih kurang 20 tahun. Beliau berada di bawah naungan ayahnya selama itu, hingga dan tahun 254 H, ayahanda tercintanya menemui kesyahidan.

Imam Askari dan ayahnya beserta para pengikut setianya hidup dalam situasi sangat pahit dan getir di bawah tekanan para penguasa Abbasiyah yang zalim. Tekanan itu sengaja dilakukan para tiran dengan tujuan menghentikan dan menghalangi aktivitas Imam as dan para pengikutnya. Dengannya mereka berharap, Madrasah Ahlulbait as tidak tersebar luas ke seluruh penjuru dunia. Tentunya semua itu beranjak dari kekuatiran para penguasa bahwa aktivitas Imam as akan menjadi penghalang bagi kepentingan penguasa zalim. Karena itu, mereka memenjarakan Imam as secara paksa. Cara ini, sepanjang sejarah, merupakan jalan terakhir yang ditempuh para thaghut.

Diriwayatkan bahwa seseorang berpapasan dengan Imam Hasan Askari as muda yang sedang bermain bersama teman-temannya. Tiba-tiba Imam menangis dan tidak lagi bermain dengan mereka. Orang tadi mengira Imam as menangis karena disakiti teman-temannya. la menghampiri Imam as dan berkata, “Aku akan membelikanmu mainan yang mereka mainkan.”

“Tidak, terima kasih. Kita diciptakan untuk belajar dan beribadah,” timpal Imam as.

“Darimana kamu memperoleh kata-kata ini?” tanyanya penuh heran.

“Dari al-Quran, yaitu ayat: Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja?” jawab Imam as.

Orang itu seketika terdiam. Lalu ia bertanya lagi, “Siapa yang mengajarimu padahal engkau  masih kecil dan belum punya dosa?”

Kemudian Imam as berkata kepadanya, “Kemarilah! Aku melihat ibuku menyalakan api dengan kayu besar, maka tidak akan api menyala kecuali dengan yang kecil dulu dan aku takut kalau-kalau aku adalah kayu kecilnya api jahanam.”

Diriwayatkan dari Muhammad bin Abdullah, ia berkata, “Di masa kecilnya, Abu Muhammad (kunyah Imam Askari as) pernah jatuh ke dalam sumur air. Saat itu ayah beliau sedang dalam shalat. Para perempuan yang mengetahui kejadian itu berteriak mencari pertolongan. Selesai shalat, Abu Hasan [Imam Ali Hadi] as berkata kepada mereka, “Biarkanlah, tidak apa-apa.”

Saat mereka melihat ke dalam sumur, ternyata air di dalamnya naik ke permukaan sumur dan Abu Muhammad terlihat sedang  bermain air di atasnya.

Ahlul Bayt World Assembly, Imam Hasan Askari Tumpuan Kaum Papa

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *