Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Mahfud MD: Santri Jangan Sampai ‘Masuk Angin’

Mahfud MD berpesan agar para santri yang belajar di pondok pesantren tidak terjerumus dalam paham radikalisme. “Pesantren itu jangan sampai masuk angin. Artinya, jangan sampai paham radikalisme masuk ke dalam lingkungannya,” katanya, Jumat (13/11).

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu melanjutkan bahwa pemerintah sudah berkomitmen memberikan perhatian dan dorongan lebih kepada pondok pesantren agar melahirkan sumberdaya manusia yang unggul dan berakhlak mulia.

Perhatian pemerintah pada ponpes itu antara lain, katanya, melalui akses pendidikan hingga pembekalan latihan kerja yang memadai. Maka, para santri dapat memiliki kemampuan yang tinggi serta dapat bersaing dengan negara lain.

Sebelumnya, pemerintah bersama BNPT mendeklarasikan kesiapsiagaan nasional dalam rangka penanggulangan terorisme di Indonesia.

Deklarasi tersebut dilakukan pada sebuah acara di GOR Pondok Pesantren Qomarul Huda, Desa Bagu, Kabupaten Lombok Tengah yang dihadiri oleh Mahfud; Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar; dan tokoh ulama NTB, Tuang Guru Bagu (TGB) Turmudzi Badaruddin.

Pada kesempatan itu, Boy Rafli menjelaskan bahwa deklarasi tersebut dilakukan untuk menjaga seluruh elemen masyarakat dari ancaman terorisme.

Dia mengatakan bahwa acara itu dilakukan untuk mengingatkan seluruh peserta yang hadir agar tetap setia kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

“Menjunjung tinggi kebhinnekaan serta senantiasa bersinergi menolak intoleransi dan radikal terorisme,” tandas Boy Rafli.