Upah Menjawab Pertanyaan

Seorang Muslimah menemui Sayyidah Fathimah Zahra as, seraya berkata, “Ibuku yang sudah sangat tua dan lemah menjadi bimbang atas beberapa hal mengenai shalat dan menyuruhku datang menemui Anda agar memperoleh kejelasan atas kebimbangannya.”

“Engkau boleh mengajukan pertanyaan,” jawab Sayyidah Fathimah Zahra as.

Muslimah itu kemudian mengajukan sepuluh pertanyaan yang semuanya langsung dijawab Sayyidah Fathimah as.

Merasa malu untuk bertanya lagi, Muslimah itu pun berkata, “Aku tidak ingin merepotkan Anda lagi!”

“Engkau boleh bertanya apa saja yang kau suka,” jawab Sayyidah Fathimah as, seraya melanjutkan, “Dapatkah engkau membayangkan, andai seseorang yang dijanjikan uang 100 ribu dinar (jumlah yang sangat besar kala itu) untuk mengangkat beban yang berat ke atap rumah justru merasa lelah dalam menunaikan pekerjaan tersebut meski diberi imbalan amat menarik seperti itu?”

“Tidak,” jawab Muslimah itu.

Sayyidah Fathimah as lalu berkata, “Dari setiap masalah yang aku jelaskan kepadamu, aku memperoleh imbalan ribuan kali lebih banyak dan adalah hak diriku untuk menolaknya atau merasa lelah karenanya. Aku mendengar dari ayahku, Nabi saw, bahwa di hari kiamat, kaum cerdik pandai umat Islam akan diberi pahala sangat besar atas jerih payah membimbing orang ke jalan yang benar.”

*Tim al-Huda, Cerita-cerita Favorit