Kajian Islam
Dosa Ghibah
Istri Imam Khomeini mengisahkan.
Suatu malam, setelah shalat, ia duduk bersama Imam Khomeini. Sementara pelayannya, Fatema Khanom, datang membawakan teh dan menyajikannya di hadapan mereka berdua. Para pembantu lainnya juga sibuk membereskan barang di sudut ruangan.
Kemudian istri Imam berkata, “Fatema Khanom pelayan yang baik.”
“Jangan ghibah,” kata Imam.
“Tapi agha (panggilan Imam Khomeini) aku tak ghibah, aku hanya mengatakan bahwa ia pelayan yang baik,” kata istrinya keheranan.
“Yang kau ucapkan itu termasuk ghibah karena pelayan yang lain bisa mendengar ucapanmu. Ia akan menafsirkan bahwa engkau mengatakan ia tidak baik. Itulah sebabnya ucapanmu termasuk ghibah,” jawab Imam.
Suatu waktu, Imam datang ke Masjid Sulemasi untuk mengajar, sementara kondisi beliau sendiri sedang kurang sehat. Napasnya terlihat berat dan pelan. Beliau berkata, “Demi Allah, aku tak pernah merasa setakut ini.”
“Aku tidak datang untuk mengajar, aku datang untuk menyampaikan sesuatu,” lanjutnya.
“Jika kalian tidak memiliki pengetahuan dan jika kalian tidak memiliki agama, bersikaplah bijaksana. Jangan ada hasrat di hati kalian untuk mencermati citra manusia.”
Usai menyampaikan itu, Imam pulang dan tidak keluar rumah selama 3 hari lantaran demam.
Sebelum menyampaikan pesan itu, Imam sekilas sempat mendengar salah seorang muridnya berghibah tentang seorang marja. Imam sendiri tidak terlibat dalam ghibah itu, hanya tanpa sengaja mendengar. Itulah yang membuat napas beliau terasa berat dan lambat.
Dalam satu kesempatan, Imam memanggil seluruh keluarganya. Setelah semua berkumpul, beliau berkata, “Sudah lama aku berniat mengatakan sesuatu ketika kalian semua berkumpul.”
Kemudian Imam melanjutkan.
“Apakah kalian tahu, betapa besar dosa berghibah?” tanya Imam.
“Ya,” jawab mereka.
“Apakah kalian tahu, betapa besar dosa membunuh orang?” tanya Imam Lagi.
“Ya,” jawab mereka lagi.
“Dosa bergibah lebih besar (dibandingkan membunuh),” kata Imam.
“Apakah kalian tahu, betapa besar dosa berzina?”
“Ya,” jawab mereka sekali lagi.
“Dosa berghibah lebih besar (dibandingkan berzina),” kata Imam.
*Hamid Algar, Potret Sehari-hari Imam Khomeini