Berita
Dukumen Rahasia Ungkap UEA Desak Yaman Normalisasi dengan Zionis
Uni Emirat Arab (UEA) memainkan peran kunci dalam mendesak Yaman untuk secara resmi melakukan normalisasi hubungan dengan rezim zionis 16 tahun silam. Fakta ini terungkap dari dua dokumen rahasia.
Dokumen pertama yang dikeluarkan pada 3 Maret 2004 adalah surat yang dikirim dari Duta Besar Emirat untuk Yaman saat itu, Hamad Saeed Zaabi, pada Wakil Sekretaris Kementerian Luar Negeri UEA. Surat itu menyatakan, delegasi dari Otoritas Warisan Yahudi baru-baru ini mengunjungi Yaman dan bertemu beberapa pejabat, termasuk Presiden Ali Abdullah Saleh, tulis middleeastmonitor (8/10) yang mengutip surat kabar Lebanon al-Akhbar.
Menurut surat kabar itu, delegasi tersebut termasuk utusan zionis, Yahya Marji, Ibrahim Yahya Yacoub, dan seorang warga Amerika, sebagai bagian dari upaya rezim palsu zionis untuk menormalisasi hubungan dengan Yaman.
Delegasi itu membuat beberapa permintaan pada pejabat Yaman, termasuk pembangunan museum peninggalan Yahudi di Sanaa dan pemagaran makam al-Shabazi (salah satu rabi Yahudi di Taiz) dan pemakaman Yahudi di Aden, Rada’a, dan pelbagai tempat tinggal di wilayah pemukiman Yahudi. Mereka juga meminta 45 ribu Yahudi dan 15.000 Yahudi Amerika dinaturalisasi, dan membangun sebuah kuil serta sekolah Yahudi di Raydah.
Menurut duta besar Emirat, “Otoritas Warisan Yahudi menyurati perdana menteri Yaman untuk meminta pembangunan museum, sambil menguraikan pentingnya dan alasan di balik permintaan itu.”
Delegasi Yahudi juga bertemu Wakil Menteri Dalam Negeri Yaman May. Jend. Mutahar Masry, yang menerima perwakilan otoritas dengan hangat dan sepertinya sudah mengenal mereka.
Sumber yang sama mengungkapkan bahwa Masry saat itu mengklaim, “Ia telah mengunjungi pihak zionis lebih awal sesuai pengaturan sebelumnya dengan pihak terkait.”
Delegasi itu mengadakan pertemuan dengan Brig. Jend. Ali Mohsin Ahmar, komandan distrik militer barat laut, di mana Marji memintanya memberikan istri dan anak-anaknya, yang tinggal di wilayah pndudukan zionis, kewarganegaraan Yaman.
Dokumen itu juga menyatakan bahwa Zaabi bermaksud memberi tahu pejabat UEA tentang peran Sanaa yang diharapkan dalam normalisasi Yaman-Yahudi, yang merupakan bagian dari rencana Amerika yang lebih luas untuk wilayah tersebut.