Berita
Minta Didoakan Kaya….
Alkisah, Tsa’labah cukup rajin beribadah. Ia rutin salat berjamaah di masjid bersama Nabi saw, juga tak pernah ketinggalan salat Jumat.
Tsa’labah termasuk orang miskin. Suatu saat, ia meminta Rasulullah saw agar mendoakannya menjadi orang kaya.
Rasulullah sebenarnya enggan mengabulkan permintaannya itu. Namun dengan alasan tertentu, beliau pun mendoakannya dan terkabul.
Tsa’labah mendapat rezeki untuk memelihara kambing. Lambat laun, tanpa terasa, kambing-kambing peliharaannya berkembang biak hingga jumlahnya berlipat ganda. Sampai-sampai ia kesulitan menghitungnya.
Semakin hari ia pun semakin sibuk. Mulailah ia jarang terlihat di masjid. Sampai akhirnya ia sama sekali tak lagi terlihat di masjid untuk salat berjamaah, juga salat Jumat.
Suatu hari, Rasulullah saw mengutus seseorang untuk memungut zakat dari Tsa’labah. Namun Tsa’labah enggan memberikannya dan meminta utusan itu menagihnya setelah lebih dulu menagih zakat kepada orang lain.
Utusan itu pun memungut zakat dari semua orang, kecuali Tsa’labah. Akhirnya, utusan itu kembali mendatangi Tsa’labah sebagai orang terakhir yang harus dipungut zakatnya.
Utusan itu berkata, “Sekarang tinggal dirimu yang belum membayar zakat.”
Tsa’labah dengan cemberut berkata, “Sebenarnya aku tidak bersedia membayar zakat.”
Utusan itu bertanya, “Memangnya kenapa? Apa engkau miskin? Bukannya engkau bahkan tidak mampu menghitung jumlah kambingmu?”
Tsa’labah menjawab, “Sudahlah, aku tidak mau membayar zakat.”
Akhirnya, utusan tersebut berlalu dan menceritakan masalah itu kepada Rasulullah saw. Kemudin Nabi saw berkata, “Sejak awal, saat hendak mendoakannya menjadi orang kaya, aku sudah mengkhawatirkan hal ini.”