Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Wanita Yaman Menentang ‘Persekutuan’ Monarki Arab-Zionis

Puluhan wanita Yaman pada Rabu (16/9) berunjuk rasa menentang tindakan kerajaan-kerajaan Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang menormalisasi hubungannya dengan rezim penjajah zionis.

Unjuk rasa itu diselenggarakan di provinsi Abyan selatan yang bertentangan dengan posisi Dewan Transisi Selatan yang didukung UEA, kata penyelenggara protes kepada Anadolu Agency.

Para demonstran mengibarkan bendera Palestina dan membakar bendera ilegal zionis. Seraya itu, mereka meneriakkan apa yang disebut sebagai “proyek kolonial” UEA di Kepulauan Socotra. Wilayah itu secara resmi merupakan bagian dari Yaman yang pada Juni kemarin, dicaplok oleh Dewan Transisi Selatan dukungan monarki UEA.

Berbicara kepada Anadolu, salah seorang pengunjuk rasa mengecam kesepakatan normalisasi UEA dan Bahrain dengan rezim zionis sebagai “pengkhianatan”.

Sehari sebelumnya (15/9), UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian yang disponsori Amerika di Gedung Putih untuk menjalin hubungan diplomatik dengan rezim zionis.

Otoritas Palestina dan faksi-faksi perlawanan lainnya mengecam keras kesepakatan normalisasi itu. Mereka mengatakan bahwa rezim-rezim monarki itu telah mengabaikan hak-hak Palestina dan mengkhianati perjuangan rakyat Palestina.

Pada Senin kemarin (14/9), Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayeeh mengatakan, hari penandatanganan normalisasi hubungan diplomatik UEA, Bahrain dengan rezim kolonial zionis adalah “Hari Hitam dalam Sejarah negara-negara Arab.”

Palestina pekan lalu bahkan gagal membujuk Liga Arab untuk mengutuk monarki-monarki Arab yang melakukan normalisasi dengan rezim penjajah negara Palestina bernama zionis. Polah Liga Arab itu sama saja dengan sikap setuju terhadap normalisasi tak bernoral itu sekaligus mengkhianati Palestina.

Shtayyeh mengatakan, kini Palestina sedang memikirkan ulang, apakah akan “menyesuaikan hubungan Palestina dengan Liga Arab”, atau bahkan melepaskan diri dari ketergantungan dengan monarki-monarki Arab.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *