Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Normalisasi Monarki Arab-Zionis, Nol Besar untuk Palestina

Pembukaan hubungan diplomatik Bahrain dan rezim zionis “Israel” yang mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UEA) tidak sedikit pun membantu Palestina. Pengkhianatan itu hanya menguntungkan rezim Amerika Serikat dan miniaturnya di kawasan; rezim zionis.

Pengkhianatan diplomatik monarki UEA yang disusul Bahrain sama saja dengan menikam dari belakang Palestina dan perjuangannya sejak 1948. Pihak Palestina dan seluruh kubu perlawanan jelas marah besar dengan kesepakatan itu.

Kementerian Luar Negeri Palestina langsung menarik duta besarnya di Bahrain. Pihak Palestina juga menyatakan bahwa hak-hak nasional yang asasi dari rakyat Palestina sangat dirugikan oleh tindakan monarki-monarki Arab.

“Kita sangat kecewa,” kata Sari Nusseibeh, mantan pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). “Saya tidak berpikir mereka lebih kecewa dibandingkan masa lalu dunia Arab secara umum. Palestina selalu mengeluh dunia Arab tidak berdiri di belakang mereka, padahal mereka seharusnya melakukannya,” tuturnya.

Hamas, kelompok pejuang Palestina, menyatakan bahwa langkah itu merupakan kerugian besar bagi perjuangan Palestina. “Kita berjuang melawan virus normalisasi dan memblokade segala langkah sebelum upaya (diplomasi Bahrain-zionis) sukses demi mencegahnya kian melebar,” kata pejabat Hamas, Maher Holy, seperti dilansir Reuters.

“Ada banyak masalah di dunia Arab, mulai dari gejolak, revolusi, perang sipil, ketegangan di antara negara-negara Arab sendiri,” kata analis Palestina, Ghassan Khatib. “Palestina kini harus membayar mahal atas perpecahan dunia Arab,” ujarnya.

Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan bahwa kini sedang dilakukan upaya bersama AS dan para sekutu regionalnya untuk merusak perjuangan Palestina.

Dalam konferensi pers di Beirut pasca pertemuan di antara faksi-faksi Palestina di ibukota Libanon, Haniyeh menekankan bahwa apa yang disebut sebagai Kesepakatan Abad ini (The Deal of The Century) yang dipaksakan AS, menargetkan al-Quds dan berusaha mengakhiri perlawanan rakyat Palestina. [Berbagai sumber]

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *