Berita
Kiat Enyahkan Fanatisme dan Kebencian
Allah Swt berfirman:
Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu memberikan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS. al-Anfal: 63)
Jika kembali ke zaman jahiliah, kita akan menemukan fanatisme dan kedengkian yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Kebencian itu begitu mendalam sehingga tidak akan terhapuskan dengan iming-iming harta, jabatan, atau kedudukan.
Semua itu disebabkan dendam yang berulang terus-menerus. Peperangan, pertumpahan darah, dan konflik tak berujung kian memperparah kebiadaban dan kekejian mereka.
Namun faktanya, fanatisme dan permusuhan juga dapat berakhir. Rasulullah saw sukses mempersaudarakan umatnya yang turun menurun bermusuhan, ratusan tahun lamanya.
Apa kiat beliau sehingga sukses mendamaikan umat?
Satu-satunya kiat untuk mengakhiri permusuhan itu adalah mencerabut kebencian dari akarnya. Bukan dengan sogokan harta, jabatan, ataupun kedudukan.
Beliau menciptakan revolusi mental yang mengubah pemikiran, karakter, dan keyakinan masyarakat kala itu. Tujuannya agar mereka sadar bahwa perbuatan mereka selama ini begitu keji dan menjijikkan. Fanatisme kesukuan yang membutakan jiwa mereka harus dienyahkan. Bagaimana revolusi mental itu bisa terwujud?
Tak lain dari keyakinan terhadap tauhid dan keimanan yang tulus. Keimanan itulah yang akan membersihkan dan mengubah ideologi, pemikiran, serta sikap mereka. Iman menjadi satu-satunya solusi. Harta dan iming-iming dunia lainnya tak akan mampu menembus relung fanatisme mendalam mereka.
Hanya keimanan yang mampu mencerabut kebencian dan sifat-sifat keji itu dari lubuk hati manusia. Manakala keimanan telah menyucikan hati seseorang dari penyakit-penyakit hati, niscaya kebencian dan fanatisme itu perlahan luntur dan hilang.
Ust. Muhammad bin Alwi BSA, Kado dari al-Quran