Berita
Palestina Kecam Pengkhianatan UEA dan Bahrain
Sekretaris Jenderal PLO Saeb Erekat mengutuk pemerintah Bahrain atas keputusannya untuk menormalisasi hubungan dengan rezim penjajah zionis. Tindakan itu adalah tusukan di belakang perjuangan Palestina dan pengkhianatan terhadap Quds.
UEA dan Bahrain secara resmi mengakui masjid al-Aqsa dan Quds Timur berada di bawah cengkraman rezim zonis, kata Erikat seperti dikutip surat kabar berbahasa Arab, al-Quds al-Arabi, pada Sabtu (12/9).
“Apa yang dilakukan Bahrain menyusul UEA bak pisau beracun yang ditusukkan ke punggung Palestina dan perjuangan rakyat Palestina,” tambahnya. Ia juga menekankan bahwa mempercayai AS dan zionis justru menunjukkan kelemahan kedua monarki itu.
Para pemuka Palestina mengungkapkan kemarahannya atas perjanjian zionis-Bahrain yang “tercela dan berbahaya”. Mereka menuduh Bahrain mengkhianati rakyat Palestina.
Gerakan perlawanan Hamas, Jihad Islam Palestina, dan kelompok-kelompok lainnya juga mengutuk keras kesepakatan zinois-Bahrain. Mereka menegaskan bahwa itu adalah “buah dari kegagalan Liga Arab”.
Hamas mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (10/9) bahwa Liga Arab berusaha melegitimasi langkah normalisasi dengan rezim zionis yang menduduki Palestina. Langkah Liga Arab itu telah menunjukkan dirinya meninggalkan tugasnya terhadap Palestina dan perjuangan rakyat Palestina, demikian dilaporkan presstv.
Pernyataan itu dilanjutkan dengan kecaman terhadap Liga Arab yang menutup mata pada pelanggaran dan kejahatan rezim zionis yang terus berlangsung di Palestina. Jelas, langkah itu membantu zionis terus maju dengan kebijakan pendudukannya.
“Keputusan Liga Arab untuk mencabut rancangan resolusi Palestina [mengutuk perjanjian zionis-UEA] menunjukkan adanya upaya melanggengkan pendudukan rezim zionis [atas Palestina] dengan mendukung para penguasa Emirat,” tegas Hamas.
Gerakan perlawanan Palestina itu menggarisbawahi bahwa langkah Liga Arab sebenarnya telah merusak raison d’être Liga Arab, yang bertumpu pada membela bangsa Arab dari ancaman asing, terutama penjajahan atas Palestina.